Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Gelandang Timnas Indonesia U-22, Marselino Ferdinan (kiri) merayakan gol ke gawang Filipina bersama gelandang Beckham Putra pada laga Grup A sepak bola SEA Games 2023 di Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (29/4/2023) sore. [dok. PSSI]

Permainan berkelas kembali ditunjukkan oleh wonderkid timnas Indonesia, Marselino Ferdinan. Kembali diturunkan sebagai pemain sebelas utama di matchday kedua gelaran Sea Games grup A melawan Myanmar, mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut mampu kembali bermain dengan gemilang.

Berhadapan dengan tim kuda hitam Myanmar yang dikenal dengan keliatannya dalam berbagai turnamen, pemain berusia 18 tahun tersebut bermain tanpa posisi utama alias free role. Sebuah peran yang pada akhirnya membuat Marselino mampu mengeksplor dengan maksimal kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.

Bahkan, dalam pertandingan yang digelar di National Olympic Stadium, Phnom Penh pemain yang kini membela KMSK Deinze di kasta kedua liga Belgia tersebut mampu mengacak-acak pertahanan sang lawan. Sebuah momen berkelas, ditunjukkan setidaknya dua kali oleh Marselino pada pertandingan kali ini.

Momen pertama tentu saja terjadi pada menit ke 19 ketika tendangan berkelasnya mampu merobek jala gawang Myanmar. Menerima bola hasil clearance yang tak sempurna dari pemain Myanmar, Marselino yang berdiri tanpa kawalan mengontrol bola dengan dada sebelum pada akhirnya melepaskan tembakan roket dari luar petak penalti berujung gol pertama bagi skuat Garuda Muda. Sebuah gol yang sangat berkelas, dari pemain yang digadang-gadang menjadi salah satu bintang di Sea Games edisi kali ini.

Belum sepenuhnya selesai mengagumi gol apik dari Marselino Ferdinan, pemain yang juga menjadi langganan dari coach Shin Tae Yong di timnas Indonesia senior tersebut kembali "berulah" dengan mengacak-acak pertahanan Myanmar. Liukan liarnya di menit ke 29 membuat pemain Myanmar harus mengambil keputusan fatal dengan melanggarnya di kotak penalti. 

Melihat Marselino terjatuh, wasit yang memimpin jalannya laga tanpa ragu langsung menunjuk titik penalti, sebagai tanda hadiah tendangan 12 pass bagi anak-anak Garuda. Sebuah keuntungan yang mampu diselesaikan dengan baik oleh Ramadhan Sananta menjadi gol kedua Indonesia di pertandingan melawan Myanmar.

Selama 66 menit menjalani permainan, Marselino memang menunjukkan kelas yang berbeda di lapangan. Tak hanya mencetak gol, pergerakan dan aksi-aksi kecilnya saat membawa bola ataupun tidak, sangat membantu Indonesia dalam memenangkan pertandingan kedua ini.

Memang, kita tak bisa memungkiri, Marselino telah memiliki kelas yang tersendiri jika dibandingkan pemain yang berlaga pada laga Timnas Indonesia vs Myanmar sore hari ini. Semoga saja terus berkembang ya Marceng!

M. Fuad S. T.