Genderang perang kampanye perburuan Piala Asia U-17 secara resmi telah dimulai pada tanggal 15 Juni 2023. Berlangsung di Thailand, para kontestan putaran final langsung memacu gas mereka untuk menjadi yang terbaik.
Namun sayangnya, sebuah mimpi buruk harus dialami oleh Malaysia U-17. Pada pertandingan perdana mereka sudah harus merasakan setidaknya tiga kesialan sekaligus di laga pembuka grup A tersebut. Padahal seperti yang kita ketahui bersama, Malaysia sendiri berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U-17 dengan salah satunya membantai Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah.
Disadur dari laman the-afc.com, Malaysia yang tergabung di grup B pada babak kualifikasi lalu, menghempaskan tuan rumah Indonesia dengan skor mencolok, 5-1 sekaligus memastikan diri menjadi wakil dari grup B ke putaran final.
Namun, seperti yang telah dijelaskan, nasib Malaysia di putaran final ini tidaklah semujur ketika babak kualifikasi lalu. Tiga kesialan, sudah harus mereka rasakan di pertandingan perdana yang mereka lakoni.
Kesialan pertama adalah mereka menjadi korban pembantaian dari timnas Yaman U-17. Seolah membalaskan apa yang dialami oleh Indonesia, Malaysia juga terbantai dengan margin skor empat gol. Laman the-afc.com merilis, Yaman yang tampil lebih dominan, menggelontorkan empat gol ke gawang Malaysia, tanpa mampu dibalas satu kali pun.
BACA JUGA: Indonesia Open 2023: Jojo vs. Ginting, Perang Saudara Tunggal Putra Terbaik!
Kesialan kedua, berkaitan dengan posisi mereka di papan klasemen. Pasca kekalahan telak dari Yaman tersebut, Malaysia kini harus rela berada di posisi juru kunci klasemen grup A tanpa sebiji poin pun. Sejatinya, Laos juga belum memiliki poin di laga perdana ini. Namun mereka berhak menduduki posisi ketiga karena hanya kalah tipis 1-2 dari tuan rumah Thailand.
Kesialan ketiga bagi Malaysia terjadi di dalam negeri. Pasca kekelahan besar dari Yaman tersebut, para pendukung Malaysia justru beramai-ramai membully Timnas mereka sendiri. Hal ini terlihat jelas dalam unggahan akun instagram resmi federasi sepak bola Malaysia @famalaysia yang berisikan ratusan komentar bernada hujatan atas kekalahan Timnas Malaysia U-17 tersebut.
Patut untuk kita tunggu bersama, apakah Malaysia U-17 mampu bangkit di laga kedua atau justru akan semakin tenggelam? Mengingat di laga kedua nanti, mereka bakal berhadapan dengan tuan rumah Thailand yang pasti akan bertarung dengan motivasi berlipat ganda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Teman Mees Hilgers di FC Twente: Jujur, Saya Tidak Terlalu Menyukainya
-
Mees Hilgers Cetak Gol dan Putus Rekor Buruk FC Twente vs Union di Liga Europa?
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Profil Orang Tua Aisar Khaled Ternyata Bukan Sembarangan, Pantas Berani Incar Fuji
-
Marselino Ferdinan: Saya Masih 20 Tahun, Kalau Dibilang Ingin Ya Pasti Ingin
Hobi
-
Musim 2025 Belum Mulai, Bos Ducati dan Aprilia Saling Sindir Soal Nomor 1
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
-
Indonesia Perlu Waspadai Myanmar di AFF Cup 2024, Jadi Tim Kuda Hitam?
-
Malaysia Keringat Dingin Takut Dibantai Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
Terkini
-
Impian Lama Jadi Nyata, J-Hope BTS Siap Muncul di Variety Show I Live Alone
-
3 Serum Korea Mengandung Ekstrak Beras, Bikin Kulit Cerah dan Awet Muda
-
Curi Perhatian di Family by Choice, Inilah 3 Rekomendasi Drakor Seo Ji Hye
-
Ulasan Buku Bob Sadino Karya Edy Zaqeus: Mereka Bilang Saya Gila!
-
ADOR Tuntut Belift Lab Minta Maaf Atas Kasus Perundingan Hanni NewJeans