Demi memperbaiki sepak bola Indonesia, Ketua PSSI Erick Thohir memulai pembenahan di Liga 1 dengan melakukan seleksi terhadap wasit yang akan bertugas di Liga 1 dan Liga 2 musim 2023/24.
Erick Thohir menyebut wasit menjadi faktor penting dalam mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik kedepannya dan bisa terlepas dari mafia bola.
Langkah awal PSSI dengan bekerja sama dengan Japan Football Association (JFA) untuk memajukan sepak bola Indonesia dimulai dengan seleksi wasit nasional.
Terdapat 18 wasit Liga 1 dan 24 wasit Liga 2 yang sudah diseleksi dengan melibatkan pengawasan dari JFA yang dinyatakan lolos untuk memimpin semua pertandingan yang akan berlangsung musim 2023/24.
Hal ini dilakukan untuk menghindari mafia wasit dan anti match fixing untuk menciptakan pertandingan sepak bola yang bersih sesuai dengan tujuan PSSI.
Selain diadakannya seleksi wasit, Ketua PSSI Erick Thohir juga sangat memerhatikan kesejahteraan para wasit yang akan menerima amanah untuk menciptakan sepak bola yang bersih.
Penugasan wasit selama satu musim akan bertambah berbeda dengan musim sebelumnya dimana seorang wasit Liga 1 musim ini akan memimpin 17 kali pertandingan sedangkan wasit Liga 2 15 kali pertandingan.
Tidak hanya para wasit, asisten wasit Liga 1 dan Liga 2 sebanyak 84 orang juga akan mendapatkan peningkatan kesejahteraan juga.
"Dengan sering memimpin pertandingan, pendapatan dan kesejahteraan dapat meningkat dengan sendirinya, sehingga sulit untuk diintervensi. Selain itu, kami memprioritaskan faktor lain, seperti menyediakan BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kesehatan dan memastikan rasa aman saat bertugas. Fokus kami juga mencakup memantau dan mengawasi wasit untuk meminimalkan kontroversi dan perselisihan di masa lalu," kata Erick Thohir dikutip dari laman PSSI pada (27/06/23).
Dengan adanya peningkatan kesejahteraan bagi para wasit diharapkan bisa meningkatkan profesionalitas saat memimpin sebuah pertandingan.
Selain itu, peningkatan kesejahteraan wasit ini juga dapat memberikan pengaruh positif terdapat kinerja wasit agar terhindar dari mafia bola yang menjadi masalah sepak bola Indonesia di masa lalu.
Semoga dengan ini sepak bola Indonesia bisa menjadi lebih baik, bersih dari mafia bola dan tindak kecurangan lainnya sehingga Liga 1 dan Liga 1 Indonesia bisa semakin profesional kedepannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bek Timnas Indonesia Bocorkan Taktik STY Tiru Gaya Bermain Manchester City
-
Comeback Duet Ivar Jenner dan Marselino Ferdinand, Tatap Laga dengan Percaya Diri
-
Erick Thohir Ungkap Alasan Indonesia Bisa Jadi Tuan Rumah FIFA U-17
-
Ingin Saingi J-League dan Bundesliga, Erick Thohir Siapkan 3 Langkah Ini
-
Jadi Anak Emas, Kylian Mbappe Dianggap Khianati PSG, Real Madrid Jadi Kambing Hitam
Artikel Terkait
-
Efisiensi Anggaran, Erick Thohir Jamin Dividen BUMN ke Negara Tak Goyah
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
-
Dear Erick Thohir! Ini Ada Baku Pukul Laga Persekabpas vs Tornado FC, PSSI Bisa Apa?
-
Timnas Indonesia U-20 Menanggung Malu, Posisi Indra Sjafri Terancam?
-
Efisiensi BUMN: Kementerian Pastikan Pemangkasan Anggaran 2025 Sesuai Kebijakan
Hobi
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!