Selama ini, kita mengenal negara-negara dari kawasan Amerika Latin seperti Brazil dan Argentina serta para wakil benua Eropa sebagai raja di berbagai turnamen persepakbolaan dunia. Turnamen-turnamen berlevel dunia yang digelar oleh FIFA, selalu saja memunculkan jawara dari dua kutub sepak bola dunia tersebut.
Namun tidak demikian halnya dengan turnamen Piala Dunia U-17. Meskipun kedua kawasan tersebut, yakni Eropa dan Amerika Latin pernah menorehkan catatan manis dengan raihan para wakilnya sebagai juara, namun keduanya masih kalah mengkilat dengan catatan Nigeria, sang wakil benua Afrika.
BACA JUGA: 4 Wakil Benua Telah Rasakan Gelar Piala Dunia U-17, Satu Benua Menyusul?
Iya, seperti sebuah anomali, perhelatan Piala Dunia U-17 hingga saat ini masih menjadikan nama Nigeria sebagai tim dengan perolehan gelar juara terbanyak. Bahkan, jika dibandingkan dengan Brazil maupun para wakil Eropa sekalipun, koleksi gelar yang dimiliki oleh negara yang satu ini masih lebih banyak.
Dalam catatan fifa.com, semenjak kali pertama digulirkan pada tahun 1985 lalu, Nigeria telah tercatat mampu mengklaim lima gelar juara di turnamen. Setelah menjadi juara pada edisi inaugurasi tahun 1985, Nigeria sukses merengkuh gelar sebagai yang terbaik pada tahun 1993, 2007, 2013 dan yang terakhir pada tahun 2015 lalu.
Sementara itu, raksasa sepak bola dunia, Brazil hingga saat ini masih memiliki koleksi empat gelar saja. Satu gelar lebih sedikit daripada Nigeria. Keempat gelar yang ditorehkan oleh Brazil mereka raih pada Piala Dunia U-17 edisi 1997, 1999, 2003 dan terakhir 2019 lalu.
BACA JUGA: Persiapan 5 Negara Asia untuk Piala Dunia U-17, Indonesia Tertinggal Jauh?
Sementara para wakil benua Eropa, hingga saat ini para wakil benua Biru tercatat baru bisa mencatatkan empat negara saja yang mampu menjadi juara. Keempatnya adalah Prancis pada edisi 2001, kemudian Rusia pada edisi 1987, Swiss pada edisi 2009 dan terakhir, Inggris pada tahun 2017 lalu. Uniknya, semua gelar yang diraih oleh para wakil benua Eropa tersebut jika digabungkan masih belum bisa melebihi raihan gelar yang dimiliki oleh Nigeria di ajang ini.
Menjadi sebuah hal yang cukup unik untuk mengetahui bahwa juatru Nigeria-lah yang menjadi pemilik gelar terbanyak di ajang Piala Dunia U-17. Dengan demikian, maka bisa dikatakan bahwa kekuatan sepak bola di kelompok umur 17 tahun masihlah merata dan belum didominasi oleh negara-negara tertentu.
Sekarang, kita tinggal melihat apakah Indonesia U-17 bisa berbuat banyak di turnamen ini? Secara mereka juga menjadi negara dengan status sebagai tuan rumah gelaran. Kita tunggu bersama!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
Ngeri! Usai Argentina, Timnas Indonesia Akan Hadapi Cristiano Ronaldo Cs
-
Dilirik Jokowi, Jakpro Klaim JIS Siap jadi Venue Piala Dunia U-17
-
Duet Bima Sakti dan Indra Sjafri, Ini Dahsyatnya Komposisi Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17
-
3 Pemain yang Anti Koar-Koar, tapi Akhirnya Dapat Menit Bermain di Timnas Indonesia
-
Persebaya Terancam Hijrah dari Stadion GBT, Ini Jadwal Kandang Hingga Desember 2023
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh