Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Korea Selatan dan Jepang akan saling berhadapan di final Piala Asia U-17 tahun 2023 (twitter @afcasiancup)

Jepang dan Korea Selatan menjadi dua negara terbaik dalam gelaran Piala Asia U-17 yang kini tengah berlangsung di Thailand. Selepas menjalani pertarungan ketat nan melelahkan melawan tim-tim terbaik benua Asia, kedua raksasa sepak bola dari Asia Timur tersebut kini tinggal menuntaskan pertarungan terakhir demi bisa meraih label sebagai juara U-17 di benua Asia edisi kali ini.

Namun sayangnya, di balik kesuksesan keduanya menapaki jalan final, terselip sebuah handicap besar dalam tim mereka, berupa rapuhnya lini pertahanan dalam perjalanan menuju puncak gelaran. Jika kita melihat perjalanan dari kedua raksasa ini, baik Jepang maupun Korea Selatan, pernah menuai handicap besar saat menjalani fase penyisihan grup beberapa waktu lalu.

Dimulai dari Jepang yang menghuni grup D dalam gelaran ini, The Samurai Blue yang satu grup bersama dengan Uzbekistan, India dan Vietnam, merasakan sebuah tamparan besar di lini pertahanan mereka saat melakoni laga pamungkas di fase penyisihan grup. Jepang yang sebelumnya bermain imbang 1-1 melawan Uzbekistan dan menang meyakinkan 4-0 kala melawan Vietnam, harus merasakan kebobolan empat kali dari India di laga pamungkas grup.

Memang, saat itu Jepang menang dengan skor telak 8-4 atas India, namun perlu diingat, pelatih mana dan tim mana sih yang mau kebobolan empat gol dalam satu pertandingan? Sebuah handicap yang tentu akan dianalisis oleh sang calon lawan, bahwa ternyata pertahanan Jepang U-17 tidaknya sekokoh yang diperkirakan oleh banyak kalangan.

Nasib lebih tragis lagi justru dialami oleh Korea Selatan. The Young Taegug Warriors yang tergabung di grup B, memiliki handicap yang bisa dikatakan lebih parah daripada sang calon lawan. Korea Selatan yang berada di grup B bersama dengan Qatar, Afghanistan dan Iran, sampai harus merasakan kekalahan di partai terakhir babak grup.

Setelah memanen sepuluh gol dari dua laga pertama grup, Korea Selatan justru tampil anti-klimaks di partai terakhir melawan Iran. Raksasa Asia Timur tersebut harus terbenam dari sang lawan dengan skor dua gol tanpa balas, dan uniknya lagi, dua gol Iran tercipta hanya dalam tempo dua menit saja, yakni pada menit ke 18 dan 19. 

Meskipun digadang-gadang merupakan dua tim terbaik dalam gelaran, namun Jepang dan Korea Selatan yang kini bersaing memperebutkan label juara, ternyata memiliki kelemahan di lini pertahanan masing-masing. Lantas, bisakah sang lawan memanfaatkan celah itu? Kita tunggu saja partai finalnya!

M. Fuad S. T.