Bayangan indah timnas putri Indonesia menjuarai Piala AFF Wanita U-19 2023 seketika berubah. Perubahan lawan dalam semifinal menjadi penyebab utama. Semula semua media memberitakan Myanmar calon lawannya, namun Senin malam AFF melansir berita justru Thailand lawan yang dihadapi timnas putri Indonesia.
Perubahan lawan ini tentu saja akan merubah semua kalkulasi yang ada. Seperti diketahui, Myanmar adalah tim semifinalis terlemah di Piala AFF Wanita U-19. Maka bagi timnas putri Indonesia, lebih mudah mengalahkan Myanmar dibandingkan Thailand.
Catatan khusus juga bahwa Thailand dan Vietnam adalah kandidat juara Piala AFF Wanita U-19 tahun ini. Indonesia sendiri terhitung kurang diperhitungkan. Paling tidak ini dilihat dari kiprah Indonesia dalam SEA Games 32 yang lalu.
Pemberitaan sebelumnya tentang lawan Myanmar sebagai lawan Indonesia, sebenarnya tidak salah. Berdasarkan regulasi yang dipahami, pemenang grup A akan menghadapi runner up terbaik. Sehingga Myanmarlah lawan Indonesia.
Namun berdasarkan apa yang diungkapkan AFF pada Senin 11 Juli 2023, hal itu tidak benar. Dalam regulasi yang dikeluarkan dikatakan bahwa, jika peringkat kedua terbaik berasal dari grup A atau C, maka juara grup A akan berhadapan dengan grup C.
Pasal ini yang menjadi penyebab perubahan lawan Indonesia dalam semifinal. Seperti diketahui Myanmar adalah pemenang kedua terbaik dari grup C. Maka, pemenang grup B yang berhak berhadapan dengan pemenang kedua terbaik. Sehingga Vietnamlah yang akan menghadapi Myanmar.
Bagi Vietnam sendiri perubahan ini seperti mendapatkan durian runtuh. Sebab jika mereka harus menghadapi Thailand, kesulitan besar jelas menghadang di depan mata. Resiko yang paling buruk, bisa saja Vietnam gagal melangkah ke babak final Piala AFF Wanita U-19 2023.
Suasana berbeda dihadapi timnas putri Indonesia. Perubahan ini jelas memperberat peluang timnas putri Indonesia menggapai babak final. Kekuatan Thailand jelas akan menghambat langkah Indonesia.
Maka tidak ada pilihan lain bagi Rudi Eka Priyambara, selaku pelatih untuk mengoptimalkan semua potensi. Rentetan hasil bagus selama fase grup diharapkan menjadi modal berharga.
Lesakkan 16 gol selama fase grup, diharapkan menjadi amunisi untuk meredam kekuatan Thailand. Dengan demikian meskipun kecil, peluang itu tetap ada.
Tag
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Sedikit Lebih Tinggi dari UMR Yogya, Segini Gaji Pemain di Liga Kamboja
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien