Pelatih Timnas Indonesia senior, coach Shin Tae-yong selama ini memang dikenal sebagai sosok yang tegas dan tak pilih kasih. Siapapun pemain yang memiliki potensi, akan diberikan kesempatan olehnya untuk masuk dalam skuat Timnas Indonesia. Pun demikian halnya ketika ada pemain yang berulah, pelatih asal Korea Selatan tersebut tak akan segan untuk mendepaknya dari skuat Timnas, meskipun pemain tersebut memiliki nama besar di persepakbolaan Indonesia dan menjadi langganan Timnas.
Hal itu telah terjadi pada beberapa pemain bintang Indonesia. Nama-nama langganan Timnas yang sebelumnya selalu aman dalam line up, harus rela menjadi pesakitan karena ulahnya sendiri. Mereka merasakan pencoretan dari coach STY dan hingga kini tak lagi dilirik oleh sang pelatih. Salah satunya adalah Yudha Febrian.
Pemain yang menjadi langganan skuat Timnas U-19 tersebut meninggalkan sebuah noda saat dirinya dipanggil untuk melakukan pemusatan latihan Timnas U-19. Bersama dengan penyerang Serdy Ephy Fano, keduanya kedapatan meninggalkan tempat menginap alias keluar malam saat tergabung di training center Timnas U-19 pada bulan November 2020 lalu. Hal tersebut sontak membuat STY murka, dan langsung mencoret keduanya dari daftar skuat.
BACA JUGA: Bukan JIS atau GBK, Inilah OPAP Arena yang Menjadi Stadium of the Year 2022
Terbaru, pemain yang kini memperkuat Persikabo 1973 tersebut memendam keinginan untuk kembali dipanggil ke Timnas Indonesia. Dalam sebuah pernyataan yang disadur dari akun Galeri Sepakbola Indonesia Online-GSIO, Yudha Febrian menyatakan penyesalan dan keinginan yang mendalam untuk kembali berseragam Garuda.
Namun, untuk saat ini, dirinya ingin membuktikan bahwa dia masih layak untuk tujuannya tersebut.
"Saya baru mulai sekarang. Saya ingin menunjukkan supaya saya bisa lebih baik lagi, membawa tim Persikabo lebih maju dan berkembang," ucapnya.
Akan tetapi, keinginan Yudha Febrian untuk kembali berseragam Timnas tersebut tentu tak akan mungkin dapat direalisasikan dengan mudah. Selain karena harus bersaing dengan banyaknya talenta-talenta hebat yang terus bermunculan di negeri ini, nama seorah Yudha sudah pasti akan selalu diingat oleh coach Shin karena pernah menyia-nyiakan kepercayaan yang pernah diberikan olehnya.
Semoga saja hal ini menjadi pelajaran bagi semua pemain Indonesia ya. Karena kita tahu, penyesalan pasti akan ada di belakang. Jadi, agar mereka lebih berhati-hati dalam bertindak agar tak menyesal seperti Yudha Febrian.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Pelatih Port FC Senggol Shin Tae-yong: Saya Ingin Melihat Asnawi Mangkualam Bermain di Timnas Indonesia
-
Ogah Coret Rafael Struick, Timnas Indonesia Masih Punya Sosok Menakutkan Saat Piala AFF 2024
-
Singgung Pratama Arhan, Shin Tae-yong: Kelihatannya Memang Tidak Mudah
-
Eks-Kapten Timnas U-19 Akui Sulit Ikuti Porsi Latihan Bersama STY, Mengapa?
-
Pasrah Anak Asuhnya Terus Dipakai Timnas Indonesia, Pelatih Persija: Saya Ingin Pemain Terbaik
Hobi
-
Statistik Apik Gustavo Souza, Juru Gedor Baru PSIS Semarang Asal El Savador
-
Eks-Kapten Timnas U-19 Akui Sulit Ikuti Porsi Latihan Bersama STY, Mengapa?
-
Meskipun Max Verstappen Juara Dunia, Red Bull Tetap Tak PD Hadapi 2025
-
Malaysia Diminta Tak Tiru Strategi Timnas Indonesia di AFF 2024, Ada Apa?
-
Media Vietnam Soroti Cara Erick Thohir 'Ekspor' Pemain Indonesia, Ada Apa?
Terkini
-
BI Bekali 500 Mahasiswa Jabar Sertifikasi BNSP, Siap Bersaing di Dunia Kerja
-
3 Serum Korea Berbahan Utama Lendir Siput, Ampuh Perbaiki Skin Barrier!
-
3 Rekomendasi Produk Ampoule untuk Atasi Jerawat dan Kerutan, Auto Glowing!
-
Sentuhan Guru Tak Tergantikan, Mengapa Literasi Penting di Era AI?
-
Fadli Zon Resmikan Museum Kujang, Targetkan Indonesia Pusat Kebudayaan Dunia