Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Pratama Arhan (Twitter/@tokyoverdySTAFF)

Nama pemain belakang Timnas Indonesia senior, Pratama Arhan kembali melambung pasca kembali mendapatkan kepercayaan dari klubnya, Tokyo Verdy. Pada putaran ketiga Emperor's Japan Cup menghadapi Tokyo FC, Pratama Arhan kembali dipasang sebagai starter dalam derby ibu kota tersebut.

Tak hanya sekadar bermain, full back kiri kelahiran Blora Provinsi Jawa Tengah tersebut juga mampu menampilkan permainan apik, hampir di sepanjang laga. Meskipun pada akhirnya tim yang dibelanya harus kalah melalui adu tendangan penalti dari Tokyo FC, namun penampilan dari pria berusia 21 tahun tersebut mampu membuat para penonton berdecak kagum.

Bagimana tidak, Arhan yang tampil di sisi kiri pertahanan Tokyo Verdy, berhasil membuat sektor penyerangan tim lawan yang kini berkompetisi di kasta tertinggi Liga Jepang tersebut tak berkembang. Permainannya yang penuh dengan kehati-hatian pada laga tersebut, membuat Tokyo FC lebih memilih untuk memainkan pola serangan dari tengah, alih-alih dari sayap seperti yang biasa mereka peragakan.

Tak hanya itu, satu hal lain yang membuat Arhan benar-benar menjadi bintang tanpa mahkota bagi para pencinta sepak bola nasional adalah kestabilan yang ditunjukkannya hampir di sepanjang laga berjalan. Seperti yang kita ketahui bersama, laga antara Tkyo Verdy melawan Tokyo FC harus melalui 120 menit pertandingan sebelum pada akhirnya harus diakhiri dengan adu tendangan penalti.

Pada pertandingan itu, Arhan tercatat bermain hingga 110 menit dengan sangat stabil dan tak terlihat kepayahan. Sebuah hal yang tentunya sangat jarang kita lihat sebelum era pelatih Shin Tae Yong menangani skuat Garuda.

Disadari ataupun tidak, diakui ataupun tidak, Pratama Arhan merupakan salah satu hasil nyata dari didikan seorang Shin Tae Yong. Hanya beberapa waktu setelah mendapatkan kepercayaan untuk menangani Timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan tersebut langsung mereformasi pola latihan yang dijalani oleh skuat Garuda.

Salah satu titik fokus utama yang dibenahi oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut adalah masalah fisik dan stamina pemain Indonesia yang kerap kedodoran ketika pertandingan memasuki menit 60. Program-program latihan fisik yang berat mulai diterapkan oleh sang pelatih, meskipun ada sebagian kalangan yang mencibir hal tersebut.

Namun, bukti nyata hasil didikan coach STY lambat laun mulai terlihat. Setelah final Sea Games 2023 melawan Thailand lalu, kini Pratama Arhan yang tampil 110 menit bersama Tokyo Verdy kembali membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh Shin Tae Yong mulai membuahkan hasil.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

M. Fuad S. T.