Erick Thohir tiba-tiba mengubah tempat TC Timnas Indonesia U-17. Sebelumnya disampaikan bahwa Qatar sebagai pilihan, namun kemarin nama Jerman menggantikannya. Alasan cuaca panas yang diajukan.
Alasan tersebut memang masuk akal. Sebab di bulan Agustus, Qatar akan mengalami musim kemarau dengan panas yang menyengat. Dikhawatirkan hal ini akan mengganggu para pemain Timnas Indonesia U-17.
Namun pilihan Jerman sebagai tempat uji coba pun mendatangkan pertanyaan. Jika alasan cuaca yang diajukan, di Jerman pun dapat dipastikan anak-anak timnas U-17 juga akan mengalami kendala cuaca.
Sebab setelah mereka kembali ke tanah air, harus melakukan adaptasi lagi. Cuaca Indonesia sebagai ajang dalam Piala Dunia U-17 sangat berbeda dengan Jerman maupun Qatar, sehingga alasan cuaca rasanya tidak logis.
Namun jika alasan tersebut berkaitan dengan calon direktur teknik yang masih disimpan ini, lebih masuk akal. Bocoran bahwa direktut teknik yang akan direkrut PSSI berasal dari Jerman, klop dengan pemilihan tempat TC.
Beberapa waktu yang lalu, Erick Thohir juga mengatakan bahwa direktur teknik akan dikontrask selama 4 bulan dulu. Selanjutnya disampaikan pula, direktur teknik tersebut akan mendampingi selama TC di luar negeri.
Fakta-fakta tersebut rasanya lebih mendukung alasan Erick Thohir memindahkan tempat pelaksanaan TC. Apalagi Jerman dikenal sebagai negara dengan tradisi sepak bola yang bagus.
Jika memang benar apa yang dikatakan Erick Thohir tentang timnas Indonesia U-17, rasanya ada satu hal yang patut ditunggu. Apalagi kalau bukan rasa Jerman yang kemungkinan besar menempel pada timnas U-17.
Bagaimana tidak rasa Jerman, jika direktur teknik maupun tempat TC yang dipilih adalah Jerman. Nuansa itu dipastikan kental menempel di timnas U-17.
Rencana TC sendiri baru akan dilaksanakan setelah proses seleksi selesai. Hingga hari ini Bima Sakti masih melakukan TC terbatas di Jakarta sambil menunggu hasil seleksi di beberapa kota.
Dalam tahap ini, 34 nama telah ada di kantong Bima Sakti. Uniknya, pemain yang termasuk dalam daftar nama tersebut belum aman posisinya. Sistem degradasi dan promosi yang diterapkan, memungkinkan perubahan status setiap pemain.
Baca Juga
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
-
SEA V League 2025: Timnas Voli Putra Indonesia Menang 3-2 atas Filipina
-
Anthony Ginting Kalah, Alwi Farhan Harapan Indonesia di Japan Open 2025
Artikel Terkait
-
Ingat! Ini Link Nonton Live Streaming Uji Coba Timnas Indonesia U-17 vs FC Barcelona Juvenil A U17, Jangan Ketinggalan
-
Susunan Komdis PSSI Era Erick Thohir: Hasani Abdulgani Comeback
-
Media Asing Sorot Kualitas Timnas Indonesia U-17 vs Barca U-17
-
Buntut Oknum Aremania Bikin Ricuh di Kediri, Erick Thohir Ancam Hukuman Pengurangan Poin
-
Erick Thohir Dorong Entrepreneur Millennial Palembang Jadi Penggerak Ekonomi Global
Hobi
-
Sudah Kemas 7 Lesakan, Jens Raven Tak Perlu Kejar Gol Lagi untuk Jadi Top Skorer?
-
Final Piala AFF U-23: Kontra Vietnam, Indonesia Bakal Mengejar atau Justru Makin Tertinggal?
-
Piala AFF U-23 dan Ngerinya Ball Posession Timnas Indonesia U-23 di Tangan Gerald Vanenburg
-
BRI Super League: Thales Lira Siap Tampil Maksimal di Persija Jakarta
-
Jelang Piala AFF Wanita 2025: Pelatih Ungkap Progres Persiapan Garuda Pertiwi
Terkini
-
The Boyz Ungkap Definisi 'Stylish' yang Sebenarnya di Lagu Comeback Terbaru
-
Spesifikasi Moto G56 5G Bocor, HP Motorola Bawa Sensor Sony 50 MP dan Mediatek Dimensity 7060
-
Samsung Galaxy A07 Muncul di Google Play Console, Andalkan Chipset Mediatek Helio G99
-
Proses Penari Pagelaran Sabang Merauke 2025 Disaksikan Langsung di Jogja
-
Dukung Ekonomi Lokal, IHR Indonesia Derby 2025 Hadirkan Puluhan UMKM