Sebuah kenyataan pahit harus kembali dirasakan oleh ketua umum PSSI, Erick Thohir. Berkaitan dengan dirilisnya hasil licensing klub yang dilakukan oleh induk sepak bola Asia, AFC, target yang dicanangkan oleh Erick Thohir kepada klub-klub yang berkompetisi di Liga 1 Indonesia terkonfirmasi gagal menjadi kenyataan.
Sebelumnya, AFC selaku induk sepak bola tertinggi di benua Asia merilis hasil proses licensing klub yang mereka lakukan beberapa waktu terakhir. Dalam pengumumannya, untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia hanya menempati peringkat kelima dalam daftar klub yang layak dan lolos proses licensing tersebut.
Sekdar informasi, dalam proses licensing, AFC mengkategorikan klub-klub yang ada dalam naungannya tersebut dalam dua kelompok. Kelompok tertinggi adalah untuk klub-klub yang layak menjadi kontestan di Liga Champions Asia, kompetisi sepak bola antar klub tertinggi di bawah naungan AFC, dan di bawahnya adalah penentuan kelayakan sebuah klun untuk menjadi kontestan di pentas Piala AFC.
Dan hasilnya, klub-klub di Indonesia hanya berada di urutan kelima, dengan 6 klub layak berkompetisi di ACL, dan 7 klub layak untuk berkompetisi di AFC Cup. Secara jumlah, tentu ini adalah yang terbanyak di antara negara-negara Asean. Namun ingat, karena ini berdasarkan kualitas, maka capaian tersebut lebih buruk dari Myanmar yang sukses meloloskan 12 klub yang layak berkompetisi di ACL, Thailand dengan 9 klub, Vietnam dengan 8 klub dan Malaysia dengan 7 klub.
Hal ini tentu menjadi sebuah tamparan tersendiri bagi ketua umum PSSI. Pasalnya, sepertimana disadur dari laman suara.com (26/6/2023), mantan pemilik klub Inter Milan tersebut menargetkan klub-klub yang berkompetisi di Liga 1 Indonesia mampu lolos proses verifikasi dan licensing yang dilakukan oleh AFC.
Namun sayangnya, hal tersebut tak terlaksana karena dari 18 klub yang berlaga di kasta tertinggi persepakbolaan Indonesia, hanya 6 klub yang lolos licensi AFC untuk Liga Champions Asia, dan 7 klub yang lolos untuk ajang Piala AFC. Sebuah realita yang harus segera ditindaklanjuti demi persepakbolaan Indonesia yang lebih maju.
Sekarang, kita tinggal menunggu, apakah Erick Thohir akan kembali membuat langkah tegas dengan mewajibkan klub-klub yang belum lolos verifikasi tersebut untuk berbenah, atau justru melakukan langkah-langkah strategis nan visioner yang seringkali membuat publik terkejut dan tak menduga? Kita tunggu bersama!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
-
Bingung dengan Istilah Pemain Diaspora dan Naturalisasi? Ini Penjelasannya!
-
Klub Indonesia Kalah Jauh dari Myanmar dalam Hal Ini, Benar-benar Miris?
-
Sepak Terjang Timnas Korea Selatan, Calon Lawan Timnas Indonesia Jelang Piala Dunia U-17
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia akan Melesat Andai Kalahkan Turkmenistan, Begini Hitungannya
-
Soroti Catatan Apik Timnas Indonesia, Media Vietnam Sebut Tim Garuda Mampu Kalahkan Turkmenistan
Hobi
-
Nova Arianto Komentari Aksi Timnas U-17 di Piala Kemerdekaan, Sudah Puas?
-
3 Pemain Diaspora Diharapkan Gabung TC Timnas Indonesia U-17, Siapa Saja?
-
Akur dengan Aprilia, Jorge Martin Siap Kejar Gelar Juara Dunia Musim Depan
-
Prioritaskan Keselamatan, Maverick Vinales Absen di MotoGP Hungaria 2025
-
BRI Liga 1: Boyong Jordy Bruijn, Bali United Makin Kental Nuansa Belanda
Terkini
-
Myself oleh NouerA: Percaya pada Potensi Diri dalam Mengejar Mimpi
-
Catchy dan Fun! 5 Ide Outfit Youthful ala Baipor Tithiya yang Super Playful
-
Mengenal Lebih Dekat Bendera Jolly Roger dari One Piece yang Sempat Viral
-
Misteri Raibnya Para Penduduk dalam Buku Spog dan Spiggy di Planet Alotita
-
Sinopsis The Vendetta of An, Drama China Terbaru Cheng Yi dan Liu Yi Jun