Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas U-17, Bima Sakti (pssi.org)
M. Fuad S. T.

Dalam dua kali laga uji coba di awal bulan Agustus lalu, Garuda United U-17 yang bermaterikan para pemain Timnas U-17 harus menuai dua kali kekalahan. Melawan Barcelona Juvenil A dan Kashima Antlers U-18, anak asuh Bima Sakti tersebut harus kandas dengan skor 0-3 dan 2-3.

Dua kali menahan kekalahan dalam uji coba, sudah tentu skuat Timnas U-17 membutuhkan banyak pembenahan. Disadur dari laman deli.suara.com (8/8/2023), wakil Ketua Umum PSSI, Zainuddin Amali mengamini hal tersebut. Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga tersebut menyatakan bahwa ada banyak hal yang harus dibenahi oleh pelatih dan staff kepelatihan Timnas U-17.

“Banyak hal yg harus dibenahi (dari dua laga uji coba),” kata Zainuddin Amali sepertimana dilansir dari laman Suara.com.

Apa yang dikatakan oleh Zainuddin Amali itu memang bukan sebuah isapan jempol. Pasalnya, jika kita melihat dua pertandingan uji coba yang telah dijalani oleh Arkhan Kaka dan kolega masih terlihat jelas permasalahan-permasalahan elementer yang mereka tunjukkan.

Seperti contohnya dalam hal chemistry antar pemain, masih kerap terlihat miss-komunikasi yang terjadi di antara para pemain. Bola-bola delivery yang ditujukan kepada kawan, seringkali terbuang sia-sia. Hal ini menjadi sebuah ironi, karena mereka harus melakukan perebutan bola dengan susah payah.

Mungkin di laga melawan Barcelona Juvenil A kita tak bisa menilai sejauh mana perkembangan permainan Timnas Indonesia karena selalu terkurung di sepanjang laga, namun saat bertanding melawan Kashima Antlers yang memiliki level permainan relatif setara, permainan yang ditunjukkan oleh Timnas Indonesia masih belum terlihat mantap dan menjanjikan.

Beberapa kali lini pertahanan Indonesia tertembus di awal-awal laga, karena misskomunikasi yang terjadi di lini pertahanan mereka. Jebakan offside yang dimainkan, kerap kali justru menjadi bumerang dan berakhir dengan ancaman ke gawang Garuda.

Pun demikian dengan kesalahan umpan yang sering terjadi. Justru membuat pertahanan Indonesia menjadi kocar-kacir karena kesalahan elementer tersebut.

Jadi, kita berharap semoga saja dua kekalahan yang diterima oleh skuat Garuda United U-17 dalam dua laga tersebut, menjadi pijakan bagi staff kepelatihan Timnas Indonesia untuk berbenah dan menjadikan skuat yang lebih solid demi penampilan terbaik di pentas Piala Dunia U-17 mendatang.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.