Babak final Piala Asia U-23 2024 masih sekitar 7 bulan lagi. Namun Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI telah mulai bergerak cepat. Di antaranya adalah wacana menghentikan sejenak liga domestik saat agenda AFC itu berlangsung.
Langkah ini tentu saja bukan langkah yang tidak berdasar. Dalam beberapa ajang, sering terjadi rebutan pemain antara timnas dengan klub. Alasan perebutan antar keduanya pun mempunyai landasan yang kuat.
Bagi timnas, menampilkan pemain-pemain terbaik dalam ajang internasional jelas akan mengangkat nama negara dalam peta persepakbolaan dunia. Sehingga untuk mendapatkan hasil maksimal, harus diperkuat dengan pemain-pemain terbaik.
Bagi klub pun kurang lebih sama. Berkurangnya pemain karena harus bergabung dengan timnas akan mengurangi kekuatan klub itu sendiri. Sementara kompetisi tengah bergulir. Dengan penarikan beberapa pemain, performa klub pun akan terganggu karena mereka-mereka yang dipanggil adalah sosok-sosok terbaik.
Selain itu klub pun merasa rugi. Secara hitungan matematis gelontoran dana yang mereka keluarkan pasti berharap atas hasil. Hasil itu berupa prestasi klub dalam kompetisi tersebut. Apalagi ajang yang mengambil para pemain itu berada di luar kalender FIFA.
Gambaran inilah yang coba dibenahi oleh Erick Thohir. Jeda yang diwacanakan tersebut akan mempunyai dua mata pedang. Pertama, timnas akan tampil full power, karena semua pemain terbaik Indonesia dapat tampil secara utuh.
Sedangkan bagi klub, mereka tidak perlu khawatir urusan peringkat dalam kompetisi. Sebab dengan penghentian kompetisi, dapat dipastikan kedudukan dalam ranking tidak berubah. Klub yang pemainnya banyak digunakan di timnas, bisa menarik napas lega.
Hal itulah yang akan digodog PSSI dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Tidak lupa pihak klub pun akan diajak duduk bersama. Jika hal ini bisa disetujui, maka para pelatih timnas tidak perlu tarik urat leher gegara rebutan pemain.
Masalah yang cukup pelik adalah para pemain yang bermain di luar negeri. Mereka seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, Elkan Baggott, Pratama Arhan, dan Marselino Ferdinan. Apakah klub yang ditempati mengizinkan melepas pemainnya, sementara agenda yang akan diikuti di luar kalender FIFA.
Untuk masalah ini, maka langkah-langkah tersebut perlu dirintis sejak dini. Sebab dari tiap klub tersebut hanya satu pemain yang diminta. Maka mungkin saja pendekatan yang dilakukan jauh-jauh hari akan mendatangkan hasil.
Jika semua tersebut dapat teratasi, maka kekhawatiran sekaligus ketakutan Shin Tae-yong dengan babak final di Qatar tersebut dapat teratasi. Dalam visi yang lebih jauh, roadmap peta persepakbolaan nasional untuk dapat tampil di level lebih tinggi, akan tercapai.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
-
PSSI Diminta Segera Bertindak: Wasit Eropa Dibutuhkan di Pekan Krusial Liga 1
-
Jepang Berencana Rotasi Pemain di 2 Laga Sisa, tapi Timnas Indonesia Tetap Saja Dirugikan
-
Perbandingan Timnas Indonesia Vs Malaysia: Harga Pasar, Peringkat FIFA, hingga Prestasi
-
Mantan Ketum PSSI Ucapkan Selamat untuk Shin Tae-yong
Hobi
-
Berantas Mafia Sepak Bola dan Pengaturan Skor, PSSI Harusnya Tiru Langkah Sadis Vietnam!
-
Shayne Pattynama: Pasang-surut Kariernya di Klub dan di Timnas Indonesia
-
Jepang Berencana Rotasi Pemain di 2 Laga Sisa, tapi Timnas Indonesia Tetap Saja Dirugikan
-
Raih Gelar Juara Liga 1, Ini 3 Pemain Persib Bandung yang Layak Dipanggil ke Timnas
-
Dibandingkan Jay Idzes, Jalan Thom Haye Selamatkan Almere City Cenderung Lebih Rumit!
Terkini
-
Review Film Il Mare, Kisah Romansa Lintas Waktu yang Bikin Baper
-
RIIZE Ungkap Harapan Masa Depan di Lagu Terbaru Bertajuk 'Another Life'
-
Review Film A Nice Indian Boy: Romantis, Realistis, dan Rekatable
-
The First Night With The Duke Rilis Poster Perdana, Siap Bikin Baper?
-
Cinta yang Tak Direncanakan: Pelajaran dari Cahaya Bintang Tareem