Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | M. Fatah Mustaqim
Atlet mixed martial arts (MMA) Indonesia, Jeka Saragih. [Istimewa]

Tampaknya sejarah baru pencapaian fighter MMA Indonesia di ajang internasional akan kembali tercipta. Satu-satunya wakil Indonesia di UFC yang tersisa, Jeka Saragih, akhirnya mendapatkan kepastian jadwal debutnya di promotor elit MMA ini. Fighter Indonesia pertama dan satu-satunya di UFC ini dijadwalkan akan melawan fighter asal Amerika Serikat, Jesse Butler, pada Sabtu, 19 November 2023 mendatang.

Kepastian debut Fighter asal Simalungun Sumatera Utara itu disampaikan oleh Mola Sport melalui laman instagramnya @mola.sport pada 3/10 lalu. Jeka Saragih dijadwalkan mentas di oktagon dalam UFC Fight Night 232 di Las Vegas, Amerika Serikat. Jeka akan melakoni debutnya di kelas bulu (Featherweight) meski sebelumnya ia tercatat berada di kelas ringan (Lightweight) saat audisi Road to UFC februari lalu. 

Meski kalah KO saat final Road to UFC melawan fighter asal India, Ansul Jubli pada 5 Februari 2023 lalu, fighter kelahiran Simalungun Sumatera Utara 28 tahun silam ini tetap mendapatkan kontrak dari promotor MMA kenamaan, UFC. Fighter kelahiran 1 Januari 1995 bernama lengkap Jeka Asparido Saragih ini mendapatkan kontrak eksklusif UFC dengan kesempatan 5 kali bertarung.  

Sejauh ini di sepanjang kariernya, Jeka Saragih mempunyai rekor MMA profesional dengan jumlah 16 pertarungan dengan 13 kali kemenangan dan 3 kali kekalahan. Sedangkan lawannya, Jesse Butler, fighter kelahiran Amerika Serikat, 31 tahun silam, mempunyai rekor MMA profesional yang hampir sama dengan Jeka Saragih dengan 17 kali pertarungan, 12 kali menang dan 5 kali kalah. 

BACA JUGA: Makin Pesat! Legenda Hidup Thailand Akui Progress Positif Timnas Indonesia

Jeka Saragih sendiri mengawali karier MMA profesional pertamanya pada tingkat nasional di ajang One Pride MMA Indonesia. Di ajang One Pride ini Jeka Saragih sempat menyandang sabuk juara kelas ringan yang direbutnya dari Ngabdi Mulyadi pada April 2017 silam. Fighter yang dulu bernaung di bawah asuhan sasana Batam Fighter Club (BFC) ini mempertahankan sabuk juara kelas ringannya beberapa kali sebelum kalah TKO dari Angga pada 15 Februari 2020 silam.

Jeka Saragih, di bawah sponsor Mola Sports dalam program Fight Academy, selama setahun terakhir ini telah menjalani latihan intensif di Amerika Serikat di bawah asuhan pelatih MMA kenamaan Amerika, Marc Fiore. Jeka Saragih mempunyai basis skill MMA sebagai striker yang cenderung mengandalkan pertarungan atas. Pada pertarungan terakhirnya saat dikalahkan fighter asal India Ansul Jubli dalam final Road to UFC, terlihat kelemahan fighter asal Simalungun ini dalam pertarungan bawah (ground) yang mengharuskan skill grappling yang baik.  

Sudahkah Jeka memperbaiki kelemahannya itu saat pertarungannya di bulan November mendatang? Perbaikan kemampuan bertarung di bawah atau grappling ini menjadi bekal dan senjata yang penting dimiliki Jeka Saragih untuk meredam kemampuan lawannya, Jesse Butler, yang diketahui mempunyai basis grappling yang baik.  Di bawah asuhan pelatih MMA, Marc Fiore, yang mantan pegulat di Amerika, pastinya Jeka sudah mendapatkan training dalam meningkatkan kemampuan bertarungnya di ground.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

M. Fatah Mustaqim