Pelatih Timnas Indonesia senior, Shin Tae Yong memang dikenal sebagai salah satu pemain yang kaya dengan taktik dan strategi. Bersama dengan berbagai level Timnas Indonesia, pelatih asal Korea Selatan tersebut selalu memberikan kejutan di setiap laga yang dijalani oleh anak asuhnya.
Tak hanya berpakem dan fanatik pada satu strategi saja, hampir di setiap pertandingan pelatih yang satu ini selalu mengganti formasi permainan timnya. Maka tak mengherankan jika selama menukangi Timnas Indonesia, dirinya sukses mentransformasikan skuat Garuda menjadi mesin pembunuh bagi lawan-lawan yang coba menghadang.
Seiring dengan usainya pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Brunei Darussalam di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran pertama, rekor manis seorang Shin Tae Yong bersama Pasukan Merah Putih semakin mengkilap. Kemenangan enam gol tanpa balas di Hassanal Bolkiah Nasional Stadium Bandar Seri Begawan tersebut menandai kemenangan ke 20 coach STY bersama Timnas Indonesia senior.
Berdasarkan data yang diunggah oleh akun TikTok mangkulangittt, sejauh ini mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut telah memainkan 36 laga bersama skuat senior, dan menorehkan catatan 20 kali menang, 9 kali imbang dan 7 kali menelan kekalahan.
Namun, yang menjadikan istimewa adalah, dari 36 laga tersebut, skuat Garuda sukses menciptakan 84 gol dan hanya kemasukan 41 gol saja. Dengan statistik tersebut, maka Timnas Indonesia tercatat memiliki rasio mencetak 2,3 gol dalam setiap pertandingan yang mereka jalani, dan kemasukan 1,1 gol per pertandingan.
Catatan ini terbilang cukup unik, pasalnya semenjak menakhodai Timnas Indonesia, coach STY dihadapkan pada masalah lini serang Timnas yang tak memiliki predator berkelas di dalam timnya.
Hampir selama 3 tahun menangani skuat Garuda, STY kerap mengandalkan pemain non penyerang untuk bisa menambal kelemahan yang dimiliki oleh Timnas Indonesia tersebut. Dan hasilnya pun cukup signifikan, karena meskipun tak memiliki penyerang hebat di tiga tahun pertama dirinya menangani Timnas Indonesia, namun bisa menciptakan jumlah gol yang cukup untuk membuat tercengang.
Torehan 84 gol tanpa penyerang mumpuni tentu memberikan bukti sahih bahwa Timnas Indonesia sejatinya dihuni oleh para pemain yang tajam dan produktif. Karena tanpa penyerang mematikan pun mereka sudah mampu memberondongkan banyak gol ke gawang tim lawan yang dihadapi.
Terlebih, saat ini coach STY sukses mengorbitkan Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, Muhammad Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka sebagai ujung tombak timnas. Maka bukan tak mungkin, keempatnya akan semakin membuat produktifitas Timnas Indonesia akan meningkat tajam kedepannya.
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Suporter Venezia Ngamuk, Jay Idzes Hampir Cetak Gol
-
Alasan Fans Harus Pahami Miliano Jonathans Tak Prioritaskan Timnas Indonesia
-
AFF Cup 2024: Hokky Caraka Berpeluang Jadi Striker Utama Timnas Indonesia?
-
Kepada Media Denmark, Kevin Diks Ungkap Kesan Manis Debut di Timnas Indonesia
-
Viral Kritik Kemenangan atas Arab Saudi, Intip Prestasi Diego Michiels Ketika Bela Timnas Indonesia
Hobi
-
Petualangan Epik Baru! Game AAA Avatar: The Last Airbender Segera Hadir
-
AFF Cup 2024: Hokky Caraka Berpeluang Jadi Striker Utama Timnas Indonesia?
-
Kepada Media Denmark, Kevin Diks Ungkap Kesan Manis Debut di Timnas Indonesia
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
Terkini
-
Austin Butler Dikonfirmasi Main di Film The Barrier Garapan Edward Berger
-
Baru Tayang, Drama Korea When the Phone Rings Puncaki Netflix di 31 Negara
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Harap Bijak! Stop Menormalisasi Fenomena Pemerasan di Balik Mental Gratisan
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?