Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Calon Pemain Naturalisasi, Nathan Tjoe-A-On (Kanan) Saat Bertemu Dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir di Jakarta Pada Kamis (12/10/2023) kemarin. (instagram.com/nathantjoeaon)

Geliat kabar pesepakbolaan Indonesia kian menggelora dalam beberapa bulan terakhir. Melansir dari kanal suara.com, pihak PSSI dikabarkan akan segera mengurus proses naturalisasi dan perpindahan federasi salah satu pemain keturunan asal Belanda, yakni Nathan Tjoe-A-On. Kabar ini sendiri sejatinya sudah berhembus sejak bulan September kemarin ketika pemain yang bersangkutan menyatakan niatnya untuk membela timnas Indonesia.

Shin Tae-Yong sendiri juga sejatinya cukup tertarik dengan pemain yang kini membela salah satu klub Liga Inggris, Swansea City tersebut. Kehadiran pemain berusia 23 tahun yang berposisi sebagai bek tengah dan bek kiri ini diharapkan dapat memperkuay kedalaman skuad timnas Indonesia di lini belakang jelang Piala Asia 2024 tahun depan.

Namun, wacana dinaturalisasinya Nathan Tjoe-A-On oleh PSSI juga cukup menimbulkan pertanyaan mengenai taktik apa yang akan digunakan oleh Shin Tae-Yong guna menghadapi gelaran Piala Asia nanti. Hal ini dikarenaka sejauh ini seluruh pemain keturunan yang ditarik atau dikabarkan membela timnas Indonesia merupakan pemain belakang. Ada nama seperti Jordi Amat, Elkan Baggott, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama di lini timnas senior. Belum lagi wacana akan dinaturalisasinya Jay Idzes, Mees Hilgers, Kevin Diks dan Justin Hubner yang juga merupakan pemain belakang.

Lawan Timnas di Piala Asia Nanti Kemungkinan Menjadi Salah Satu Penyebab

Bek Naturalisasi Timnas Indonesia, Jordi Amat (pssi.org)

Salah satu alasan kemungkinan besar Shin Tae-Yong kerap kali menaturalisasi pemain di posisi belakang adalah karena lawan-lawan timnas Indonesia di Piala Asia nanti dikenal memiliki kemampuan bola-bola atas dan serangan balik yang cukup cepat. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), skuad garuda tergabung di grup D dengan Jepang, Irak dan Vietnam. Tentunya melihat lawan-lawan tersebut cukup wajar kiranya Shin Tae-Yong memperkuat lini belakang timnas.

Contohnya saja timnas Irak cukup tangguh dengan bola-bola atas yang memang menjadi salah satu titik lemah timnas Indonesia di masa-masa sebelumnya. Meskipun kini beberapa pemain lokal seperti Fachruddin Aryanto, Rizky Ridho dan Wahyu Prasetyo memiliki tinggi diatas 180 cm, namun tetap saja skuad garuda masih memerlukan banyak pemain yang memiliki jam terbang merumput di kompetisi luar, khususnya di Eropa.

Belum lagi lawan seperti timnas Jepang yang memang menjadi salah satu tim unggulan juara di setiap gelaran Piala Asia, tentunya memerlukan strategi khusus apabila bertemu dengan skuad berjuluk “The Blue Samurai” tersebut. Timnas Vietnam yang juga kerap kali bertemu dengan skuad garuda tentunya juga cukup sering menyulitkan langkah skuad garuda di berbagai gelaran kompetisi baik di level regional AFF ataupun tingkat Asia.

Dari segi permainan, Shin Tae-Yong juga dianggap cukup mobile dalam penggunaan taktik setiap bertemu lawan yang berbeda. Belum lagi menjaga kedalaman skuad antara tim inti dan pemain cadangan merupakan hal yang cukup mutlak bagi dunia sepakbola di era modern ini. Tentu kita patut menunggu apa dan bagaimana strategi yang akan diterapkan oleh Shin Tae-Yong di Piala Asia nanti.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir