Nasib kurang menguntungkan harus dialami oleh Sandy Walsh. Pemain naturalisasi Timnas Indonesia tersebut harus mendapatkan cedera yang cukup mengkhawatirkan ketika memperkuat klubnya, KV Mechelen.
Melawan Cercle Brugge di kasta tertinggi kompetisi liga sepak bola Belgia, pemain berusia 28 tahun tersebut harus ditarik keluar lapangan pasca pergelangan kakinya berdarah. Dimainkan di posisi bek kanan yang merupakan naturalnya, Sandy Walsh tercatat hanya bermain selama 45 menit, dan digantikan karena terlihat jelas kakinya mengalami pendarahan.
Disadur dari laman sporza, berdarahnya kaki Sandy Walsh terjadi akibat benturan keras yang dialaminya kala berduel dengan pemain lawan. Imbas dari benturan yang begitu kuat tersebut, membuat pergelangan kaki Sandy menjadi berdarah, dan terlihat jelas kaus kaki yang dikenakannya berubah warna menjadi merah karena darah yang keluar.
Namun beruntungnya, cedera tersebut tidak separah yang dibayangkan sebelumnya. Berdasarkan informasi yang diunggah oleh akun TikTok fanstimnas23, pemain kelahiran Brussel, 14 Maret 1995 itu menyatakan bahwa cedera yang dialaminya tak perlu dikhawatirkan.
Meskipun harus mendapatkan beberapa jahitan, namun pemain yang memiliki versatility tinggi tersebut meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Saya mendapatkan beberapa jahitan, tetapi akan baik-baik saja," kata Sandy Walsh sepertimana disitasi dari unggahan akun TikTok fanstimnas23.
Pernyataan dan konfirmasi resmi yang diberikan oleh Sandy Walsh tersebut tentu saja menjadikan sebuah kabar gembira. Pasalnya, selama ini Sandy Walsh memang kerap kali berkutat dengan cedera yang membuatnya harus absen dari membela klub atau timnas.
Tentu kita masih ingat, Sandy Walsh harus beberapa kali menunda debutnya bersama Timnas Indonesia karena masalah kebugaran yang menimpanya. Sehingga cedera yang menimpa Sandy Walsh di Jupiler League kali ini juga membuat para pencinta Timnas Indonesia menjadi was-was mengingat sejarah cedera yang pernah dialami Sandy.
Terlebih lagi, Timnas Indonesia senior saat ini tengah dihadapkan pada masa-masa persiapan jelang pertandingan perdana babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua melawan Iraq dan Filipina di pertengahan bulan November 2023 nanti.
Semoga lekas pulih sepenuhnya Sandy, dan bisa memperkuat Timnas Indonesia sepertimana yang dirinya idam-idamkan sedari dulu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
-
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
-
Rekam Jejak Indra Sjafri di Tahun 2025: Tanda-Tanda Kegagalan Sudah Terlihat Sejak Awal Tahun!
-
Sejarah Buruk Terus Berulang, Indonesia Selalu Gagal ke Semifinal Jika Thailand Tuan Rumah!
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
Artikel Terkait
-
Kabar Buruk untuk Timnas Indonesia, Sandy Walsh Cedera Kakinya Berdarah Hingga Dapat Jahitan
-
Kondisi Buruk Marselino Ferdinan Terkini, Timnas Indonesia Harap-harap Cemas karena Dia Pemain Inti
-
Sandy Walsh Cedera sampai Kakinya Dijahit, Timnas Indonesia Terancam Pincang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Media Vietnam Heboh Banget Rencana Uji Coba Skuad Garuda vs Iran: Iran Lawan Berkualitas untuk Timnas Indonesia
-
Pede Banget Sih! Media Vietnam Sebut Timnas Indonesia Banyak Rekrut Naturalisasi Bersaing dengan Golden Star Warriors
Hobi
-
Timnas Indonesia Gagal Total di SEA Games, Peran Zainuddin Amali Disorot
-
SEA Games 2025: Perjalanan Timnas Indonesia U-22 Terhenti
-
Elegi Timnas Indonesia, Erick Thohir dan Jejak Mengenaskan Pelatih Skuat Garuda Pilihannya
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
-
SEA Games 2025: Tetap Saja Gagal meski Target Turun, Cara Unik Semesta Permalukan Federasi
Terkini
-
Sinopsis Sengkolo: Petaka Satu Suro, Teror Malam Keramat di Desa Pesisir
-
CERPEN: Kabur dari Pasukan Berkuda
-
Review Film Wicked: For Good, Penutup Epik yang Bikin Hati Meleleh
-
Komunitas Aksaraya Semesta Bangkitkan Cinta Buku Fisik di Kalangan Gen Z
-
Meninjau Ulang Peran Negara dalam Polemik Arus Donasi Bencana