Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi olahraga tinju (pexels/rodrigo james)

Beberapa waktu yang lalu sempat heboh mengenai polemik antara dua artis papan atas, yakni Jefri Nicho dan El Rumi. Bahkan, El Rumi yang merupakan anak dari musisi sekaligus politikus secara resmi menantang Jefri Nichol untuk adu tinju dalam sebuah event. Melansir dari kanal berita suara.com, tantangan tersebut diterima oleh Jefri Nichol dan laga tersebut akan digelar pada bulan November 2023 nanti.

Olahraga tinju memang dikenal cukup sering dilakukan oleh para kaum pria, meskipun kaum hawa juga diperbolehkan melakukan olahraga adu pukul tersebut. Meskipun cukup menyehatkan, namun olahraga ini juga cukup rentan akan cedera yang dapat menghampiri sewaktu-waktu. Bahkan, beberapa cedera yang bisa diterima tergolong berbahaya. Berikut 3 cedera yang dapat menghampiri para petinju dan atlet tinju dikutip dari laman Halodoc.com.

1. Gegar Otak

Menurut Association of Neurological Surgeons, sebagian besar atlet tinju pasti pernah mengalami kondisi gegar otak saat menekuni olahraga ini. Mulai dari gegar otak ringan hingga berat menajadi salah satu risiko yang harus diterima oleh para praktisi tinju manapun. Hal ini dikarenakan kepala umumnya menjadi area yang seringkali mendapatkan benturan saat melakukan tinju.

Gegar otak bisa menjadi berbahaya dan mengancam nyawa apabila sudah dalam kondisi gegar otak berat yang berujung kritis. Bahkan, gegar otak ringan juga dapat kemungkinan menimbulkan efek samping jangka panjang bagi para petinju tersebut dikemudian hari. Hal inilah yang membuat para petinju seringkali melindungi area kepala dengan pelindung kepala atau teknik menghindar.

2. Cedera Otot

Tinju tergolong sebagai olahraga intensitas tinggi yang memerlukan gerak otot secara konstan. Para petinju umumnya akan melatih beberapa bagian otot di daerah leher, lengan dan kakinya guna mendukung aktivitas saat bertinju. Hal inilah yang bisa menjadi kemungkinan terjadinya cedera otot pada bagian-bagian tersebut. Belum lagi risiko yang dapat terjadi saat bertanding di beberapa bagian seperti otot dada dan perut akibat pukulan lawan.

3. Retak atau Patah Tulang

Retak atau patah tulang juga seringkali menjadi cedera yang bisa dialami dan ditakuti oleh para petinju. Gerakan intensitas tinggi pada bagian kaki dan tangan dapat membuat kondisi sendi dan tulang bergerak maksimal. Hal ini dapat menimbulkan risiko cedera sendi dan sebagainya. Selain itu, menerima hantaman di sekitar tengkorak, ataupun tulang di sekitar badan seperti tulang dada atau tulang rusuk juga dapat menyebabkan retak atau tulang patah. Apabila seorang petinju mengalami patah atau retak tulang, umumnya mereka akan menepi guna menyembuhkan cedera tersebut.

Nah, itulah beberapa risiko cedera yang dapat terjadi kepada para praktisi tinju atau atlet tinju. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir