Mantan pemain Persija Jakarta, Witan Sulaeman menjadi salah satu aktor kebangkitan Timnas Indonesia di laga melawan tuan rumah Filipina. Bermain sebagai pemain pengganti semenjak pertengahan babak pertama, Witan Sulaeman sukses merubah permainan Timnas Indonesia menjadi jauh lebih hidup.
Meskipun tak menyumbangkan gol, namun keberadaan pemain berusia 22 tahun tersebut dalam skuat, membuat Timnas Indonesia bisa keluar dari tekanan yang diberikan oleh Filipina semenjak peluit awal dibunyikan.
Maka tak mengherankan jika banyak kalangan menilai, masuknya Witan benar-benar merubah arah serangan, sehingga menjulukinya sebagai game changer pada pertandingan melawan Filipina tersebut.
BACA JUGA: Menjamu PSIS Semarang, Persebaya Surabaya Targetkan Akhiri Paceklik Kemenangan
Namun ternyata, masuknya Witan Sulaeman ke dalam arena pertandingan juga mengemban tugas lain. Selain menjadi pengubah permainan, Witan ternyata juga berperan sebagai provokator dan "pencerewet wasit" dalam pertandingan tersebut.
Jika kita menyaksikan pertandingan antara Timnas Indonesia dan Filipina, kita pastinya akan sering mendapati momen ketika Witan menghampiri wasit saat terjadi sebuah pelanggaran, bahkan mendebatnya.
Hal tersebut terjadi berulangkali, terlebih ketika rekan-rekannya yang menjadi korban pelanggaran. Maka, dimanapun posisi Witan Sulaeman saat itu, dirinya pasti akan langsung menghampiri wasit, dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang pastinya bernada provokasi.
Setidaknya, empat atau lima kali kita akan melihat pemain kelahiran 8 Oktober 2001 tersebut melakukan hal yang sama. Bahkan dalam berbagai momen, terlihat jelas Witan meminta kepada sang wasit untuk memberikan kartu atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para pemain Filipina.
Sebuah permintaan yang pada akhirnya dipenuhi oleh wasit Jong Hyuk Kim dengan menghunus tiga kartu kuning untuk pemain tuan rumah. Laman transfermarkt mencatat, tiga pemain tuan rumah yakni Santi Rublico, Kevin Ingreso dan Daisuke Sato diganjar kartu kuning oleh pengadil asal Korea Selatan tersebut.
BACA JUGA: Momen Ricky Kambuaya Menggila, Komentator: Patahkan Pinggang Para Pemain Filipina
Memang, agak unik jika kita melihat sosok Witan Sulaeman menjadi seorang pemain yang sangat cerewet pada pertandingan kali ini. Bukannya tidak boleh, namun melihat Witan yang selama ini memiliki image pemain yang sopan dan kalem, tentu menjadi sebuah pemandangan yang awkward.
Apa yang dilakukan oleh Witan juga diperbolehkan dalam permainan sepak bola, asalkan tidak berlebihan dan menyalahi koridor sportifitas. Karena siapa tahu, dari kalimat provokasi yang dilontarkan itu, tim yang dibela bisa mendapatkan keuntungan tersendiri dari sang wasit.
Kira-kira, Witan bertindak seperti itu atas inisiatif sendiri atau memang ada instruksi ya? Tapi yang jelas, unik sih Witan sampai melakukan hal yang tak biasa seperti itu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
-
Raih Dua Kemenangan, Ranking FIFA Malaysia Melesat Menjauhi Timnas Indonesia
-
Momen Ricky Kambuaya Menggila, Komentator: Patahkan Pinggang Para Pemain Filipina
-
Shin Tae-yong Berkilah usai Timnas Indonesia Ditahan Filipina, Jabarkan Dua Alasan
-
Masih 4 Bulan Lagi, Vietnam Sudah Tebar Ancaman Jelang Lawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Jacksen F Tiago Dukung Fakhri Husaini usai Timnas Indonesia U-17 Tersingkir dari Piala Dunia U-17 2023
Hobi
-
Futsal Bukan Sekadar Hobi, Tapi Gaya Hidup Anak Muda Zaman Now!
-
Futsal dan Filosofi Hidup: Dari Lapangan, Mimpi dan Karakter Diri
-
BRI Super League: PSIM Yogyakarta Ratakan Menit Bermain dalam Uji Coba
-
BRI Super League: Arema FC Benahi Mentalitas untuk Jalani Laga Tandang
-
BRI Super League: Alan Cardoso Kerahkan Kemampuan Maksimal untuk Persija
Terkini
-
7 Drama China yang Dibintangi Zhao Qing, Terbaru The Immortal Ascension
-
Ulasan Novel Overruled: Ambisi Dua Pengacara dalam Memperebutkan Kemenangan
-
Probabilitas atau Performa? Review Gim Demon Slayer The Hinokami Chronicles
-
Makoto Shinkai Janji Rilis Film Baru di 2025, Fans Minta Satu Hal Ini
-
iLy oleh Say My Name: Ungkapan Rasa Cinta dan Rindu yang Mendalam