Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | M. Fuad S. T.
Indonesia dan Singapura bekerja sama untuk menjadi tuan rumah bersama gelaran Piala Dunia kelompok umur FIFA (X @theaseanball)

Federasi sepak bola Singapura atau FAS menyatakan bahwa mereka telah menandatangani surat kesepakatan dengan federasi sepak bola Indonesia, PSSI untuk menjadi tuan rumah bersama gelaran Piala Dunia kelompok umur.

Dalam penjelasan resmi yang dirilis oleh laman fas.org.sg pada 4 Desember 2023 lalu, kubu The Lions menargetkan tahun 2025 gelaran Piala Dunia U-17 atau U-20 akan kembali digelar di kawasan Asia Tenggara dan bertempat di Indonesia serta Singapura.

BACA JUGA: Usai Piala Dunia U-17, Shin Tae Yong Kritik Keras Para Pelaku Sepak Bola Dalam Negeri

Bagi Indonesia, ajakan Singapura untuk menjadi tuan rumah bersama ajang tersebut merupakan sebuah solusi tersendiri untuk menjaga kondusifitas iklim sepak bola dalam negeri. Pasalnya, berkaca dari kejadian beberapa waktu lalu, kondisi dalam negeri Indonesia bergolak jelang guliran Piala Dunia U-20, menyusul rencana kedatangan Timnas Israel U-20 yang menjadi salah satu kontestan dalam gelaran.

Bahkan, menyadur laman suara.com (24/3/2023), dua Gubernur di Indonesia kala itu turut bersuara dan dengan tegas menolak kedatangan kontingen negeri Zionis tersebut ke tanah air. Sebuah kericuhan yang kemudian melebar, dan membuat FIFA memutuskan untuk membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia.

Namun demikian, potensi friksi terkait dengan kedatangan Israel sendiri tak sepenuhnya tertutup meski Indonesia telah menggandeng Singapura. Memang benar, jikapun nantinya Timnas Israel sukses menjadi salah satu kontestan di gelaran Piala Dunia, mereka bisa saja ditempatkan di Singapura untuk berlaga, namun permasalahannya tak sampai di sana saja.

BACA JUGA: Profil Timnas Libya, Lawan Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia 2023

Sudah menjadi sebuah rahasia umum jika di kawasan Asia Tenggara, Indonesia kerap kali didaulat untuk menjadi venue pertandingan babak gugur, hingga fase semi final dan final. Dan ini yang akan menjadi masalah di kemudian hari.

Okelah, jika kita berandai-andai Timnas Israel masih akan bermain di Singapura hingga babak semi final digelar karena pasti masing-masing tuan rumah akan mendapatkan slot satu pertandingan semi final. Namun, jika Israel mencapai fase final? Tentu saja hal ini akan repot.

Terlebih, meskipun turnamen diselenggarakan oleh dua tuan rumah, namun penentuan tempat laga final sudah dilakukan oleh penyelenggara jauh-jauh hari sebelum turnamen dimainkan. Sama konsepnya seperti Piala Dunia U-17 kemarin bukan? Meskipun gelaran belum dimulai, namun FIFA sudah memutuskan stadion-stadion yang akan digunakan untuk menggelar laga semi final dan final.

Lantas, jika Israel nanti secara undian babak gugur harus bermain di Indonesia bagaimana dong?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.