Dalam dunia MotoGP ada dua jenis tim yang ikut berpartisipasi, namanya tim pabrikan dan tim satelit, buat yang sering nonton udah pasti paham lah ya sama perbedaannya.
Nah, buat kamu yang baru-baru nonton MotoGP dan kepo, apa sih tim pabrikan dan tim satelit ini, terus apa bedanya? Simak dulu ulasan berikut ini!
Melansir dari laman BikeAdvice, tim pabrikan adalah Ini adalah tim yang secara langsung dibuat dan dikelola sama sepeda motor yang punya nama besa, biasanya disebut pakai istilah konstruktor.
BACA JUGA: Dimulai Pekan Depan, Bagaimana Sistem Drawing 16 Besar Liga Champions?
Contoh konstruktor yang pernah ikut ajang MotoGP, misalnya ada Honda, Yamaha, Ducati, Aprilia, Suzuki dll. Kamu pasti juga tahu dong beberapa pabrikan itu sempat jaya di masa mereka sendiri-sendiri.
Skema penamaan yang dipakai sama tim pabrikan ini adalah kombinasi dari nama sponsor dan nama pabrik konstruktor, sedangkan warna dan grafis simbolis yang dipakai tim pabrikan ini disebut Factory Liveries.
Sedangkan tim satelit adalah tim yang bukan dari konstruktor mana pun, tapi dibuat sama kolaborasi antara sponsor dan/atau individu lain yang menyewa atau beli mesin MotoGP dari konstruktor.
Contoh tim satelit yang pernah ada di MotoGP, misalnya Petronas Yamaha, Prima Pramac Racing, Mooney VR46, dan Gresini Racing.
Skema penamaan resmi tim satelit adalah nama utama tim, diikuti sama nama konstruktor dari mana motor disewa/dibeli.
BACA JUGA: BRI Liga 1: Menjamu Dewa United, Persis Solo Targetkan Kemenangan di Kandang
Sementara warna dan grafik yang dimiliki tim satelit di mesin mereka adalah representasi dari tim mereka sendiri dan sepenuhnya beda sama Factory Liveries.
Bedanya lagi, tim satelit pakai mesin 1 tahun lebih tua dari tim pabrikan. Jadi, misal tim pabrikan pakai mesin tahun 2022, tim satelit pakai mesin tahun 2021.
Dulu tim satelit punya kesenjangan yang cukup jauh sama tim pabrikan, kalau sekarang tim satelit pun udah bisa menyaingi tim pabrikan, misalnya tim-tim satelit Ducati yang tahun ini hampir bisa menyaingi tim pabrikannya.
Sayangnya, sejauh ini belum ada pembalap dari tim satelit yang berhasil keluar sebagai juara dunia di kelas MotoGP. Padahal, mereka menggunakan mesin yang sudah 100 persen jadi, sedangkan tim pabrikan meskipun memakai mesin baru, tapi masih butuh adaptasi dan penyesuaian lebih lanjut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
-
Tak Mau Kalah, Oscar Piastri Juga PD Bisa Jadi Juara Dunia F1 2025
-
Didepak Red Bull, Sergio Perez Bakal Kembali ke F1 Tahun Depan?
-
Pertama Kali Jadi Pembalap Pabrikan, Marco Bezzecchi Alami Kebingungan
-
GP25 Terlalu Lemah, Ducati Bakal Gunakan GP24 Lagi untuk Musim Ini?
Artikel Terkait
-
Pemesanan Tiket MotoGP Mandalika Mulai Dibuka, Harga Termurah Rp 140 Ribu
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
-
Pertama Kali Jadi Pembalap Pabrikan, Marco Bezzecchi Alami Kebingungan
-
GP25 Terlalu Lemah, Ducati Bakal Gunakan GP24 Lagi untuk Musim Ini?
-
Cek Jadwal Lengkap MotoGP 2025 Ini! GP Ceko dan GP Hungaria Masuk Kalender
Hobi
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!