Luca Marini resmi menambah masa baktinya bersama tim pabrikan Honda di ajang MotoGP hingga musim 2026. Di saat tim dan pembalap lain masih tenang dan belum ada pergerakan, Honda dan Marini dikabarkan sudah mencapai kesepakatan, melansir dari laman Crash.
Pembalap asal Italia itu pertama kali bergabung dengan Honda pada 2024, mengisi kursi yang ditinggalkan Marc Marquez setelah Sang Juara Dunia memilih pindah ke Gresini Racing.
Walau hasil yang diraihnya dalam dua musim terakhir belum memenuhi ekspektasi, Marini tetap dianggap sebagai bagian penting dari proyek besar Honda, terutama dalam pengembangan motor prototipe 850cc yang akan digunakan mulai 2027 mendatang.
Musim ini, Marini mencatatkan statistik yang cukup unik. Ia menjadi satu-satunya pembalap MotoGP yang berhasil menyelesaikan seluruh balapan yang diikutinya, kecuali tiga seri yang terpaksa dilewatkan karena cedera. Konsistensi seperti ini tentu menjadi nilai tambah bagi Honda, meskipun finis yang didapat belum terlalu mengesankan.
Perjalanan Marini bersama Honda bisa dibilang penuh tantangan. Saat masih membela VR46 Racing Team, ia dikenal sebagai salah satu pembalap yang mampu bersaing di barisan depan.
Tahun 2023 menjadi puncak performanya sejauh ini, di mana ia sukses meraih dua podium runner-up di GP Amerika dan GP Qatar. Bahkan, ia mampu mengamankan dua pole position di GP Indonesia dan GP Qatar pada musim yang sama. Pencapaian tersebut mengantarkannya finis di peringkat kedelapan klasemen akhir dengan total 201 poin.
Namun, sejak mengenakan seragam Honda, catatan prestasinya belum kembali setajam dulu. Motor yang masih dalam tahap pengembangan membuatnya kesulitan tampil kompetitif di setiap akhir pekan balapan.
Meski demikian, banyak pihak meyakini potensi Marini belum hilang. Kecepatan, pengalaman, dan kemampuannya memberikan umpan balik teknis kepada tim menjadi modal yang membuat Honda tak ragu memperpanjang kontraknya lebih awal, bahkan sebelum musim 2025 berakhir.
Di musim 2025, Marini menempati posisi ke-15 klasemen sementara dengan torehan 52 poin. Angka ini memang jauh dari harapan semua orang, tapi tidak membuat Honda goyah dalam memberikan kepercayaan kepada adik Valentino Rossi ini.
Jika kursi Marini sudah aman untuk musim depan, perhatian kini tertuju pada rekan setimnya, Joan Mir. Juara dunia 2020 tersebut juga dipastikan bertahan bersama Honda setidaknya hingga akhir 2026.
Artinya, Honda akan mempertahankan duet yang sama selama dua musim ke depan, memungkinkan proyek pengembangan mereka bisa terus berlanjut sampai berakhirnya motor 1000 cc.
Joan Mir sendiri tahun ini juga belum bisa menunjukkan hasil yang signifikan, dia berada di urutan ke-19 klasemen sementara dengan 32 poin. Mir mengalami nasib yang berbalik dengan Marini, jika Marini mencetak cleansheet tanpa jatuh, pembalap asal Spanyol ini sudah tercatat mengalami 15 kalo crash musim ini.
Kedua pembalap ini masih harus berjuang untuk setidaknya menuntaskan balapan atau lebih baik jika bisa finis di dalam zona poin. Tidak bisa dipungkiri, sehebat apa pun pembalapnya jika tidak didukung dengan performa motor yang memadai akan sangat sulit.
Namun, dengan kepastian kontrak kedua pembalap, Honda kini bisa fokus penuh pada dua hal besar, yakni berjuang memperbaiki hasil di sisa musim 2025, serta mempersiapkan motor dan performa terbaik menjelang era baru MotoGP pada 2027.
Bagi Marini dan Mir, ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa kerja keras dan kesabaran bisa membawa mereka kembali ke papan atas sesuatu yang tentu saja diharapkan oleh seluruh pendukung Honda di seluruh dunia.
Baca Juga
-
Somkiat Chantra Absen, LCR Honda Hanya Turunkan Johann Zarco di GP Austria
-
Rumor Marc Marquez ke Honda, Bos LCR: Percuma, Motornya Tak Memadai
-
Sempat Ngobrol dengan VR46, Pedro Acosta: Sebagai Bentuk Rasa Hormat
-
Pembalap Ducati Lainnya Tak Sepakat dengan Keluhan Pecco Bagnaia pada GP25
-
Luca Marini Jadi Pembalap MotoGP yang Konsisten Finis Musim Ini, Ada Lawan?
Artikel Terkait
Hobi
-
Bela Timnas Indonesia U-17, Djone Alexandre Nathanael Ungkap Target Pribadi
-
Somkiat Chantra Absen, LCR Honda Hanya Turunkan Johann Zarco di GP Austria
-
Sejarah Futsal: Kisah Inspiratif dari Lapangan Kecil!
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
-
Jay Idzes, Saga Transfer dan Kepindahannya yang Selalu Membawa Untung bagi Pihak Klub
Terkini
-
Ulasan Buku Nak, Belajarlah Soal Uang: Literasi Keuangan dari Ayah Korea
-
Kalahkan TXT, NCT Dream Raih Trofi Pertama Lagu Chiller di 'M Countdown'
-
Ulasan Novel Islammu Adalah Maharku: Di Antara Amin yang Tak Sama
-
Review Jujur Selepas Nonton Film Sihir Pelakor, Masih Tayang di Bioskop
-
Seru! Review 'Pride and Prejudice and Zombies': Romansa dan Teror Wabah