Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Nadeo Argawinata (pssi.org)

Penjaga gawang Borneo FC, Nadeo Argawinata harus menerima kenyataan pahit jelang pemusatan latihan Timnas Indonesia. Dalam rilisan resmi laman pssi.org pada 19 Desember 2023, dirinya tak masuk dalam daftar 29 pemain yang dibawa oleh coach Shin Tae-yong  (STY) ke Turkiye.

Daftar 29 pemain yang dibawa oleh coach Shin untuk TC tersebut merupakan para pemain yang diproyeksikannya untuk gelaran Piala Asia pada bulan Januari 2024 mendatang. Ironisnya, dari 29 nama tersebut, pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu telah menetapkan 3 pemain untuk posisi penjaga gawang, yakni Ernando Ari Sutaryadi, Syahrul Trisna dan Muhammad Riyandi.

Sebuah pukulan yang cukup telak bagi seorang Nadeo. Sebab bagaimanapun, dirinya merupakan penjaga gawang yang paling banyak mendapatkan caps selama kepelatihan STY di Timnas Indonesia. 

Secara total, berdasarkan data laman transfermarkt (20/12/2023), Nadeo telah merasakan 24 pertandingan bersama Timnas Indonesia. Jumlat tersebut menjadi yang terbanyak di antara penjaga gawang lainnya dalam skuat.

Namun sayangnya, penampilan Nadeo bersama Pasukan Merah Putih cenderung tak stabil dari waktu ke waktu. Terkadang dirinya bermain dengan sangat baik, terkadang pula bermain di bawah performa terbaik yang dimilikinya.

Gelaran Piala AFF 2020 lalu menjadi salah satu fase terbaik penampilan Nadeo bersama Timnas Indonesia. Momen saat dirinya menggagalkan penalti Faris Ramli benar-benar menunjukkan kualitas Nadeo yang sudah cukup matang untuk diserahi label kiper nomor satu Timnas Indonesia.

Namun, hanya berselang satu pertandingan saja setelah babak semi final itu, Nadeo justru tampil sangat flop. Bertarung melawan Thailand di partai puncak gelaran Piala AFF 2020, gawang Nadeo harus rela digelontor empat gol oleh Pasukan Gajah Perang, dan dirinya tak mampu berbuat banyak seperti halnya di babak semi final melawan Singapura.

Siklus itu terus berlanjut. Ketidakstabilan Nadeo dalam menjaga gawang Timnas Indonesia seringkali terjadi dan terus berulang.

Contohnya lagi adalah, ketika tampil sangat baik saat menghadapi tim-tim sekelas Turkmenistan, Curacao, Kuwait dan Jordania, dirinya justru tampil sangat buruk ketika bertarung melawan Irak di laga yang sangat penting, babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua. 

Bukan tak mungkin penampilan tak stabil yang sering dipertontonkan oleh Nadeo selama ini sepertinya membuat coach Shin mulai meradang, hingga pada akhirnya menyisihkannya dari skuat yang diproyeksikannya untuk Piala Asia tahun depan.

M. Fuad S. T.