Shin Tae-yong kembali menjadi perbincangan nasional saat mencoret nama Saddil Ramdani dari skuad resmi Piala Asia 2023. Sebagai gantinya, dia memasukkan lagi Adam Alis dalam 26 pemain yang akan diturunkan.
Situasi bertambah panas ketika Saddil Ramdani mengeluarkan pernyataannya lewat akun Instagramnya @saddilramdanii.
“Jangan pernah menyerah, bekerjalah di tempat yang membuat Anda dihormati. Ingatlah hukum alam tetap berlaku,” tulis Saddil Ramdani dalam Bahasa Inggris.
Unggahan ini menunjukkan kekecewaan Saddil Ramdani dengan keputusan ini. Apalagi unggahan tersebut disertai foto dirinya bersama pelatih Sabah FC, sehingga dia terkesan lebih dihormati di Sabah FC daripada di Timnas Indonesia.
Menanggapi apa yang dilakukan Saddil Ramdani ini menjadi menarik mendengar apa kata coach Justin tentang sosok satu ini.
“Karena gue sebagai mantan pelatih timnas futsal, gue mengalami pemain-pemain kayak dia yang luar biasa tapi tapi egonya ya sorry to say, untuk gua ini egonya tinggi. Jadi dia merasa orang lain salah dan dirinya tidak,” ungkap coach Justin.
Uniknya ucapan ini diucapkan dahulu saat Saddil Ramdani membuat unggahan terkait performa jeleknya di timnas daripada di Sabah FC.
Jika dikaitkan dengan situasi kali ini berkait unggahan Saddil, apa yang diucapkan coach Justin tampaknya relevan. Saddil terkesan tidak bisa menerima keputusan Shin Tae-yong ini.
Lepas dari apa pun, Shin Tae-yong pasti tidak punya tendensi pribadi dengan keputusan ini. Permasalahan teknislah yang menjadi dasar. Mungkin saja kebutuhan di skuad justru bukan pada posisi Saddil Ramdani saat penilaian terakhir.
Hal semacam ini pun pasti akan dialami oleh setiap pelatih di mana pun. Mereka harus mengorbankan salah satu pemain, walaupun dia pemain baik, ketika bagian lain membutuhkan pemain pada posisi lain.
Terbukti beberapa kali Shin Tae-yong memanggil pemain dalam timnas tidak sesuai dengan kehendak masyarakat. Pasti pertimbangan yang digunakan Shin Tae-yong sudah matang. Tidak asal panggil dan coret.
Demikian pula dengan istilah blacklist pada beberapa pemain, terbukti Shin Tae-yong tidak menerapkan hal itu. Beberapa pemain yang pernah dicoret atau tidak dipanggil, tetap dipanggil ketika performanya bagus dan memang dibutuhkan tim.
Maka menjadi tidak bijak ketika Saddil Ramdani membawa-bawa ‘hukum alam’ seolah-olah dia paling benar. Menerima sebuah keputusan dengan lapang dada justru akan menunjukkan luhurnya pribadi Saddil sendiri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
-
Bahrain Meremehkan, Vietnam Justru Kagum! Erick Thohir Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia?
-
Giliran Timnas Indonesia Putri Terjun di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026
-
Tahan Imbang UEA, Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur di Piala Asia U-17 2025
Artikel Terkait
-
Pemain Timnas Indonesia Mulai Mengeluh dengan Strategi Patrick Kluivert
-
Profil Anco Jansen, Eks Striker Asing PSM Makassar yang Sebut Indonesia Negara Sangat Miskin
-
Anco Jansen: Indonesia Negara Sangat Miskin
-
Rizky Ridho Pilih 4 Klub Liga Eropa, Mana yang Cocok?
-
Siapa Ibu Tristan Gooijer? Fullbek Kanan Ajax Amsterdam Keturunan Maluku Lagi Dirayu PSSI
Hobi
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
Terkini
-
Bertema Okultisme, 3 Karakter Pemeran Utama Film Holy Night: Demon Hunters
-
Ada Annabelle, 5 Film Hits Ini Ternyata Diproduksi dengan Budget Rendah
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya