Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Agus Siswanto
Dua kekalahan yang diderita timnas Malaysia membuatnya tersingkir dari Piala Asia 2023 (the-afc.com)

Timnas Malaysia melangkah ke babak final Piala Asia 2023 dengan penuh optimisme bila dibandingkan dengan Indonesia. Kim Pan Gon sebagai pelatih meyakini anak asuhnya mampu melewati babak penyisihan dengan mulus.

Optimisme ini bukannya tanpa dasar. Data dan fakta yang mengiringi keberangkatan mereka sangat mendukung, apalagi jika dibandingkan timnas Indonesia. Statistik Malaysia jauh lebih mentereng.

Fakta pertama, Malaysia menjadi tim di Asia yang mengalami peningkatan peringkat FIFA tertinggi. Mereka melompat 7 tangga melewati tim-tim yang lain, dari 137 ke 130. Peningkatan ini terjadi dari hasil FIFA Matchday yang mereka jalani.

Maka Malaysia merasa jauh lebih henat dibandingkan Indonesia yang masih berkutat di peringkat 146. Meski sama-sama di pot 4 dalam drawing Piala Asia 2023, Malaysia merasa lebih baik.

Fakta kedua, Malaysia menuai hasil positif dalam uji coba menjelang Piala Asia 2023. Mereka dengan bangga menyampaikan prestasinya menahan imbang Suriah 2-2. Bagi negara-negara Asia Tenggara, tim-tim Asia Barat selalu jadi momok. Malaysia mampu mengimbanginya.

Sementara itu Indonesia menuai hasil minor dari 3 kali uji coba yang dilakukan. Indonesia harus menelan kekalahan 1-4 dan 1-2 saat menghadapi Libya. Kemudian dihajar 5-0 oleh Iran dalam uji coba berikutnya.

Bagi Shin Tae-yong dan anak asuhnya hasil ini kurang menggembirakan. Hasil ini menunjukkan lini belakang Indonesia benar-benar keropos karena kemasukkan 11 gol dalam 3 uji coba.

Saat memasuki babak penyisihan Piala Asia 2023, Indonesia menelan kekalahan lagi 1-3 dari Irak. Meski sudah ada peningkatan, hasil ini belum maksimal. Namun di pertandingan berikutnya justru Malaysia dikalahkan Yordania dengan skor fantastis, 0-4.

Kekalahan ini jelas membuat Kim Pan Gon sebagai pelatih terhenyak. Kepercayaan diri yang tinggi yang mereka usung mendadak lenyap. Skor 0-4 menunjukkan bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa selama pertandingan berlangsung.

Timnas  Malaysia yang dijejali 14 pemain naturalisasi terbukti tidak berdaya di hadapan Yordania. Mereka sama sekali tidak mampu membobol gawang Yordania.

Dalam pertandingan kedua, hasil terbalik pun terjadi. Ketika Indonesia mampu membekap musuh bebuyutannya, Vietnam dengan skor tipis 1-0, Malaysia justru kalah. Mereka dikalahkan secara tragis oleh Bahrain dengan skor 1-0.

Dua kekalahan yang diderita Malaysia membuat mereka harus segera angkat koper mengikuti Vietnam. Malaysia masih punya sisa satu pertandingan lagi. Namun yang harus dihadapi adalah Korea Selatan yang tengah haus kemenangan.

Menghadapi Korea Selatan, Malaysia tidak berani berharap banyak. Karena bukan tidak mungkin mereka akan menjadi lumbung gol Korea Selatan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Agus Siswanto