Mobile Legends, game yang sangat populer belakangan ini. Dari awal perilisannya hingga tahun 2023, Mobile Legends menjadi salah satu game MOBA yang paling diminati para anak muda di Indonesia.
Sejauh ini Mobile Legends masih mampu mengungguli game sejenis lainnya, seperti League of Legends Wild Rift, Auto Chess MOBA, dan Pokemon Unite.
Meskipun dikenal dengan playernya yang sangat toxic karena kasar dalam berkata-kata, Mobile Legends masih punya tempat di hati para pemainnya.
Mungkin 3 alasan di bawah ini yang membuat game Mobile Legends tetap dimainkan oleh banyak player hingga sekarang.
Gameplay yang unik dan kompetitif
Mobile Legends merupakan sebuah game MOBA yang pada intinya melibatkan pertandingan 5 vs 5 dengan berbagai hero yang memiliki peran unik. Mulai dari penembak jitu, pembunuh, petarung, penyihir, tank, dan pendukung.
Seperti halnya game MOBA lainnya, Mobile Legends menekankan pada kompetisi yang seimbang, di mana setiap pemain memiliki kesempatan yang sama untuk menang.
Keberhasilan dalam permainan ini bergantung pada pemahaman akan elemen makro dan mikro di dalamnya.
Unsur makro ini mencakup penguasaan atas segala aspek di dalam dunia Land of Dawn, mulai dari jadwal respawn minion, munculnya lord dan turtle setiap beberapa menit, hingga pengetahuan mengenai waktu munculnya monster buff.
Unsur mikro erat kaitannya dengan kemahiran dalam mengendalikan seorang hero. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakteristik setiap hero yang digunakan, misalnya, mengetahui peran hero sebelum menentukan posisi yang diinginkan, apakah sebagai midlaner, hyper, gold laner, atau roamer.
Setiap hero memiliki peran tersendiri, seperti assassins yang lebih cocok sebagai hyper, atau tank dan support yang lebih efektif sebagai roamer.
Demi meraih kemenangan dalam Mobile Legends, tim harus memiliki keunggulan dalam memahami baik elemen makro maupun mikro dibandingkan dengan tim lawan.
Enak buat 'mabar' bersama teman
Secara umum, salah satu keunggulan dari permainan multiplayer adalah kemampuannya untuk memungkinkan bermain bersama teman melalui fitur bernama party.
Melalui fitur tersebut, ada kesempatan untuk bermain bersama teman dalam satu pertandingan yang sama, yang tentu saja akan menguji kerjasama dan solidaritas antara kamu dan teman-teman tongkronganmu.
Selain kemampuan untuk bermain dengan teman, hal lain yang menjadikan Mobile Legends tetap populer di Indonesia adalah keberadaan komunitas yang aktif dan besar.
Besarnya komunitas Mobile Legends di Indonesia tidak diragukan lagi, mengingat sejak awal perilisan hingga saat ini, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain Mobile Legends terbanyak di seluruh dunia.
Tidak mengherankan bahwa setiap acara Mobile Legends yang diselenggarakan oleh Moontoon di Indonesia, seperti Mobile Legends Professional League atau MPL, selalu menarik banyak penonton.
Event yang menarik dan selalu update
Mobile Legends memiliki sejumlah influencer yang aktif membantu mengembangkan komunitas dan mempengaruhi agar komunitas tersebut terus memainkan game ini.
Para influencer tersebut mencakup pro player dengan jumlah pengikut yang besar di media sosial, brand ambassador dari berbagai tim eSports, serta content creator yang secara konsisten membuat konten terkait Mobile Legends.
Bukan rahasia umum bahwa Mobile Legends sering menggelar berbagai event menarik dan beragam.
Mulai dari keanggotaan Starlight yang rutin memberikan skin berbeda setiap bulannya, hingga event-event yang membagikan skin secara gratis atau kerjasama seperti Mobile Legends x Jujutsu Kaisen yang baru-baru ini diluncurkan.
Kehadiran event-event tersebut seringkali menjadi daya tarik sendiri yang mampu memikat perhatian banyak pemain Mobile Legends untuk terus bermain, meskipun beberapa konten hanya dapat diakses dengan melakukan pembelian.
Lebih lanjut, Montoon sebagai pembuat Mobile Legends secara rutin menggelar turnamen-turnamen bergengsi seperti Mobile Legends Professional League, Mobile Legends Southeast Asia Cup, dan M World Championship yang merupakan yang paling prestisius dan besar.
Hal seperti inilah yang sangat mempengaruhi popularitas Mobile Legends karena dari awal perancangan game ini dimaksudkan untuk bersaing di dunia eSports.
Keberadaan turnamen-turnamen ini juga menunjukkan bahwa Mobile Legends masih aktif dan memiliki basis pemain yang besar.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Sakit Parah, 4 Senjata Andalan Chicken Dinner di PUBG Mobile
-
Damage Brutal, 5 Hero Marksman Tersakit di Season 28 Mobile Legends
-
Parah, 5 Hero Tank yang Cocok sebagai Explane di Mobile Legends Season 28
-
Ulasan Halloween: Film Psikopat Michael Myers si Pembunuh Berdarah Dingin
-
Ulasan Terrifier: Film Badut Psikopat Pembawa Mimpi Buruk Selain Pennywise
Artikel Terkait
-
4 item Wajib Dibeli Buat Counter Aurora, Dijamin GG di MLBB
-
5 Hero yang Lemah Banget Lawan Cici MLBB, Jangan Dipilih!
-
Mobile Legends Dirilis Tahun Berapa? Deretan Fakta Menariknya
-
Cara Membekukan Lane di Mobile Legends, Strategi Ampuh untuk Push Rank
-
4 Hero Mobile Legends yang Tetap OP Meski Kena Nerf, Ampuh untuk Push Rank
Hobi
-
Dipepet Mercedes, Benarkah Max Verstappen Sudah Siap Tinggalkan Red Bull?
-
Pelatih Peter De Roo Temukan Celah Perbaiki Prestasi Persis Solo
-
Bibliosmia: Mencium Aroma Buku adalah Ritual Bagi Pencinta Literasi
-
Timnas U-17 Lolos Otomatis ke Piala Asia, 3 Hal Ini Bisa Bikin Iri Tim-Tim Asia Tenggara
-
Lain dari Biasanya! Timnas U-17 Panggil 9 Pemain Keturunan, Media Vietnam Berikan Sanjungan
Terkini
-
Defisit Rp662 T: Dampak Nyata Janji Politik yang Tak Terkendali
-
Tren Tak Logis Living Together di Tengah Zaman yang Menormalisasi Segalanya
-
Ulasan Novel Kuda: Jejak Sejarah di Balik Kejayaan sang Empu Pembuat Keris
-
5 Potret Kenangan Ira Wibowo di Lokasi Jatuhnya Juliana Marins di Gunung Rinjani
-
Saat Naik Gunung Tak Semudah FYP TikTok dalam Novel Sweet Edelweiss