Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Penyerang PSS Sleman Hokky Caraka melakukan selebrasi usai bobol gawang Bhayangkara FC di Liga 1 2023/2024. (Dok. PSS Sleman)

Meskipun tampil dengan cukup apik di laga pekan ke-25 Liga 1 Indonesia, striker muda Timnas Indonesia, Hokky Caraka ternyata tak membuat Radja Nainggolan terkesima. Melansir laman suara.com pada Jum'at (23/2/2024), eks pemain Inter Milan tersebut justru memberikan komentar yang tak menyenggol skill pemain berusia 19 tahun itu.

Hokky Caraka yang bertemu dengan Radja Nainggolan di laga antara PSS Sleman melawan Bhayangkara FC mengakui bahwa Radja Nainggolan ternyata lebih tertarik untuk mengomentari warna rambut sang pemain, alih-alih skill yang ditampilkannya.

Alhasil, walaupun berhasil menyumbangkan satu gol dalam kemenangan telak 4-1 tim PSS Sleman, namun di mata Radja Nainggolan, warna rambut Hokky Caraka tampak "lebih bersinar" daripada skill yang dipertontonkannya selama laga berjalan.

Mungkin, bagi sebagian orang, apa yang diungkapkan oleh Radja Nainggolan tersebut merupakan sebuah hal yang biasa, atau bahkan merupakan sebuah kelakar yang akan hilang seiring dengan angin lalu.

Namun jangan salah, ada makna yang begitu mendalam jika benar-benar dicermati. Pasalnya, apa yang dilontarkan oleh mantan pemain Timnas Belgia tersebut merupakan sebuah fenomena yang kerap kali muncul di kalangan para pemain Indonesia.

Kita mungkin sudah tak asing lagi dengan tingkah polah para pemain muda Indonesia, yang justru lebih mementingkan gaya dan penampilan daripada mengembangkan skill yang mereka miliki. Ketika para pemain sepak bola di negeri ini mulai mendapatkan nama dan dikenal luas di khalayak ramai, mereka mulai bertingkah aneh dalam hal penampilan, dan seolah melupakan pengembangan skill yang dimiliki.

Kita ingat-ingat sedikit, bagaimana tingkah polah Nurhidayat Haji Haris, Yudha Febrian, Syamsir Alam, dan sederet pemain lain yang berubah drastis penampilan serta tingkah lakunya setelah menjadi seorang bintang.

Seolah terkena wabah star syndrome, mereka yang kala itu masih berusia muda dan butuh beragam pengembangan untuk mencapai peak performance, justru jatuh karena lebih memilih untuk menuruti gaya hidup sehingga membuat potensi besar yang mereka miliki juga turut terkubur.

Dan hal itu terus saja berlanjut hingga saat ini. Ketika seorang pemain muda merasa sudah bisa mendapatkan segalanya dan merasa sudah bersinar, lambat laun popularitas dan pencapaian itu merubah mereka, setidaknya dari segi penampilan.

Kita harapkan, semoga saja Hokky Caraka faham dengan apa yang diucapkan oleh Radja Nainggolan, sehingga dirinya tak lekas merasa puas dengan pencapaiannya saat ini. Karena bagaimanapun, penampilan yang memukau tak didasarkan pada warna rambut yang berkilau.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

M. Fuad S. T.