PSSI kembali melanjtkan kursus refer system yang sebelumnya telah menyelesaikan kursus gelombang I pada 25 Februari 2024 kemarin. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), dalam kursus gelombang II kali ini, diikuti oleh 16 orang peserta penilai wasit yang berasal dari berbagai daerah.
Berbeda dengan sesi gelombang I kemarin, dalam kursus gelombang II kali ini juga diikuti oleh beberapa nama wasit senior yang cukup familiar di telinga masyarakat saat memimpin liga Indonesia, baik Liga 1 maupun Liga 2. Beberapa nama tersebut adalah Oki Dwi Putra Senjaya, Fariq Hitaba, dan Juhandri Setiana.
Dalam kesempatan kali ini, Wakil ketua umum PSSI, yakni Ratu Tisha Destria juga turut menjadi pemateri dalam kursus refer system gelombang II bersama Ketua komiter wasit PSSI, Yoshimi Ogawa yang juga turut memberikan materi pada kursus gelombang I kemarin. Kedua orang tersebut juga akan dibantu oleh anggota komite wasit PSSI, yakni Jimmy Napitupulu dan Agus Hariyono.
Selain itu, PSSI dalam kesempatan kursu refer system gelombang II kali ini juga memperkenalkan nama baru yang akan masuk jajaran Dewan Perwasitan PSSI, beliau adalah Pratap Singh. Pratap Singh sendiri merupakan mantan senior manager referee di AFC dan kini ditugaskan untuk membantu kinerja dewan perwasitan PSSI.
“Terima kasih kepada PSSI sudah memberikan saya kesempatan untuk mengemban tugas di bidang perwasitan. Saya akan berusaha keras untuk bisa membantu perkembangan wasit di Indonesia,” ujar Pratap Singh, dikutip dari laman resmi PSSI.
Peserta Kursus Gelombang II Berikan Respon Mengenai Refer System
Kursus metode refer system yang terbilang cukup baru dalam dunia pesepakbolaan di Indonesia ini mendapatkan respon yang cukup positif, khususnya dari para peserta kursus. Melansir dari laman resmi PSSI, salah satu peserta kursus kali ini, yakni Suharto memberikan komentar yang cukup positif dengan diadaknnya kursus refer system tersebut. Pria asal DKI Jakarta ini menganggap hal tersebut merupakan sebuah terobosan yang cukup positif dan diharapkan dapat menjadi awal mula kemajuan sepakbola Indonesia di masa depan.
“Sebuah terobosan baru yang bagus dari PSSI untuk bidang perwasitan Indonesia saat ini. Dengan sistem ini, pekerjaan kami sebagai penilai wasit akan sangat terbantu. Sistemnya ini lebih mudah dari apa yang sudah ada kami gunakan sebelumnya,” ujar Suharto.
Direncanakan, refer system ini sendiri akan mulai diterapkan di liga Indonesia, khususnya di Liga 1 dan Liga 2 pada musim 2024/2025 mendatang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
-
Bukan Belanda, Mantan Juara Dunia Ini Tantang Indonesia dalam Laga Uji Coba
Artikel Terkait
-
Target Ambisius Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 Tercapai, STY Akui Sudah Bicara Perpanjang Kontrak dengan PSSI
-
3 Pelatih Gaek Jerman yang Bisa Jadi Dirtek PSSI, Ada Jebolan Juara Piala Dunia
-
Jelang Hadapi PSM Makassar, Persebaya Target Curi Poin di Kandang Lawan
-
BRI Liga 1: Takluk 3-2 dari Arema FC, Pelatih Persija Ungkapkan Rasa Kecewa
-
Menjamu Barito Putera, Persik Kediri Tak Ingin Kembali Telan Kekalahan
Hobi
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
Terkini
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting
-
Di Balik Tren Quiet Quitting: Tanda Karyawan Lelah atau Perusahaan Gagal?
-
Review Film Heart Eyes: Siapa Sangka Hari Valentine Jadi Ajang Pembunuhan