Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto (pssi.org)

Seleksi gelombang pertama pembentukan Timnas Indonesia U-16 secara resmi telah berakhir pada Rabu (28/2/2024). Menyadur laman pssi.org, sebanyak 98 pemain telah diseleksi dan dipantau oleh pelatih Timnas Indonesia U-16, Nova Arianto.

Selain menemukan beberapa pemain yang memiliki potensi untuk bergabung dengan Timnas Garuda Muda, asisten pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia tersebut juga menemukan setidaknya tiga hal mendasar yang menjadi pokok permasalahan pembentukan Timnas U-16 ini.

Sudah tahu, apa saja permasalahan yang ditemukan oleh Nova Arianto? Mari kita ulas bersama!

1. Passing yang Buruk

Permasalahan pertama yang ditemukan dalam proses seleksi pemain Timnas Indonesia U-16 kali ini adalah terkait kualitas passing para pemain.

Melansir laman suara.com (28/2/2024) kualitas umpan para pemain seleksi gelombang pertama ini bahkan dapat dikatakan buruk.

Pasalnya, selama proses seleksi ini, Nova Arianto terlihat beberapa kali harus mengajari para peserta seleksi bagaimana cara melakukan umpan yang baik dan benar. Sebuah skill yang seharusnya sudah mereka kuasai saat masih berada di SSB.

2. Kontrol Bola yang Masih di Bawah Harapan

Permasalahan kedua yang ditemukan dalam proses seleksi ini adalah perihal kontrol bola para pemain yang masih di bawah harapan.

Berlabel pemain panggilan Timnas, namun ternyata banyak di antara para pemain ini yang justru tak memperlihatkan kualitas kontrol bola yang baik.

Selain sering terlihat kehilangan bola, dalam beberapa cuplikan video yang beredar di media sosial, terlihat para pemain masih kerap salah dalam memperlakukan bola yang datang kepada mereka, ataupun saat harus mengolah bola tersebut.

3. Fisik Pemain yang Tak Bisa Diandalkan

Permasalahan ketiga yang didapatkan oleh Nova Arianto adalah permasalahan fisik. Menyadur laman pssi.org (28/2/2024), Nova Arianto bahkan menyatakan dengan keras bahwa fisik para pemain yang mengikuti seleksi masih sangat jauh untuk bisa diandalkan.

Bagaimana tidak, dalam sesi game pada seleksi yang berdurasi 2x25 menit, para pemain banyak yang mengalami kram otot.

"Secara fisik, kami melakukan tes VO2 Max, kita bisa melihat secara garis besar, fisik pemain masih kurang. Sehingga, saya melihat mereka bermain 2x25 menit saja banyak yang kram," ujar mantan pemain belakang Timnas Indonesia tersebut.

Untuk saat ini, kita hanya bisa berharap, dengan waktu yang masih tersisa beberapa bulan, semoga Nova Arianto bisa menemukan para pemain yang cocok dan layak untuk masuk ke skuat Timnas U-16 nanti ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.