Ajang Piala Asia U-23 2024 di Qatar tinggal menghitung hari. Persiapan negara-negara peserta pun memasuki tahap akhir, termasuk timnas Vietnam dan Indonesia. Indonesia sendiri akan memulai pertandingan pertamanya pada 15 April 2024 menghadapi tuan rumah, Qatar. Sedangkan Vietnam 2 hari sesudahnya menghadapi Kuwait.
Namun meski sama-sama terjun di Piala Asia U-23 2024, nasib Vietnam terbilang lebih baik jika dibandingkan dengan Indonesia dan Thailand. Vietnam berada satu grup dengan Malaysia, Uzbekistan, dan Kuwait.
Hal ini seperti diungkap salah satu media Vietnam yang optimis dengan pencapaian Vietnam dalam ajang ini.
“Pada U23 Asia Finals, U23 Vietnam berada di grup yang cukup mudah bersama U23 Malaysia, U23 Uzbekistan, dan U23 Kuwait. Di antaranya Uzbekistan U23 menjadi lawan paling Tangguh, namun pelatih Hoang Anh Tuan dan timnya tetap perlu mewaspadai individu luar biasa dari dua tim lainnya,” tulis thethao247, Rabu (10/4/2024).
Meskipun VFF (PSSI-nya Vietnam) tidak memberikan target tinggi pada Hoang Anh Tuan, namun sang pelatih tetap optimis bisa melewati fase grup. Hal ini tentu saja dengan beberapa alasan yang dikemukakan.
Pertama jelas peta kekuatan grup. Dengan satu grup bersama Malaysia, Vietnam yakin mampu mencuri satu kemenangan dari Harimau Malaya ini. Sebab dalam statistik pertemuan di Asia Tenggara, Vietnam jauh mendominasi.
Sedangkan alasan lain adalah performa Kuwait yang hingga saat ini terkesan amburadul. Dalam catatan 12 pertandingan terakhir, Kuwait hanya memetik 4 kemenangan. Salah satunya saat mengalahkan Macau dalam Kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan Kuwait bukan menjadi ancaman serius bagi Vietnam.
Situasi berbeda justru dirasakan Indonesia. Berada di grup A membuat Indonesia berdiri di antara 3 raksasa sepak bola Asia. Mereka adalah Qatar (tuan rumah), Yordania, dan Australia. Secara hitungan apapun, hadangan terhadap Indonesia luar biasa berat. Butuh upaya ekstra untuk lolos dari fase grup.
Situasi serupa juga akan dialami negara ASEAN lain, Thailand. Anak asuh Issara Sritarro ini pun berada dalam posisi yang kurang beruntung. Pasalnya dalam fase grup tim Gajah Perang ini harus mampu melewati Arab Saudi, Tajikistan, dan Irak.
Namun meski bagaimanapun, semuanya berpulang pada upaya masing-maing negara ASEAN. Vietnam, Indonesia, Thailand, dan Malaysia akan memperjuangkan nasibnya masing-masing untuk melangkah lebih jauh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Sama-sama Bertanding Malam Ini, Timnas Indonesia dengan Malaysia Beda Level
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
Artikel Terkait
-
Meski Didominasi Muka-Muka Lama, tapi Ada 2 Pemain Kejutan di Timnas Indonesia U-23
-
Timnas Indonesia Bisa Ngegas di Piala Asia U-23, Media Vietnam Ungkap Rintangan yang Akan Dihadapi Shin Tae-yong
-
Banyak yang Berubah! Nomor Punggung 23 Pemain Timnas Indonesia untuk Piala Asia U-23
-
Kisah Lebaran Timnas Indonesia Jelang Piala Asia U-23, Berpisah dengan Keluarga Demi Garuda
-
Pertarungan Piala Asia U-23 Dimulai! Timnas Indonesia Berangkat ke Qatar
Hobi
-
Gustavo Franca Resmi Hengkang, Wajah Baru Persib Bandung Menarik Ditunggu?
-
Lepas Ze Valente, Persik Kediri Siapkan Gebrakan Besar di Musim 2025/2026?
-
Lolos ke Ronde Keempat Kualifikasi, Indonesia Bikin Negara-Negara Asia Tenggara Makin Susah
-
Meski Terbantai di Laga Terakhir, Indonesia Tetap Berhak untuk Sandang Tim Terbaik ASEAN
-
Jay Idzes Percaya Timnas Indonesia Bisa Capai Hal-Hal Hebat di Masa Depan
Terkini
-
6 OOTD Simpel ala Vidi Aldiano untuk Inspirasi Tampil Kece saat Hangout
-
4 Rekomendasi Film Korea tentang Konflik Negara, Penuh Aksi dan Ketegangan!
-
Ulasan Novel King of Envy: Cinta Terlarang Antara Billionaire dan Supermodel
-
7 Rekomendasi Cushion Minim Oksidasi, Ringan dan Awet Sepanjang Hari
-
Viral dan Vital: Memaknai Ulang Nasionalisme dalam Pendidikan Digital