Kekalahan beruntun timnas Malaysia U-23 dalam ajang Piala Asia U-23 2024 membuat mereka harus kembali ke bumi. Angan Harimau Malaya untuk tembus Olimpiade Paris 2024 yang dicanangkan FAM (PSSI-nya Malaysia) agaknya harus dihapus. Demikian pula dengan mulut besar dari pelatih Garrido.
Saat berangkat ke Qatar, timnas Malaysia U-23 memang membawa target terbilang luar biasa. Mereka berani menargetkan babak semifinal, sekaligus masuk dalam Olimpiade Paris 2024. Satu grup dengan Vietnam justru dianggap sebagai keberuntungan.
Hal yang sebenarnya terlalu berani. Melihat ketidakstabilan Vietnam pasca rangkaian kekalahan dari Indonesia, bukan sebuah alasan tepat. Bagamanapun juga level Vietnam di atas Malaysia.
Hal ini terbukti dalam pertandingan antara keduanya di Stadion Internasional Khalifa, Sabtu (20/4/2024) Malaysia dibuat tersadar dengan mimpinya. Vietnam mengalahkan mereka dengan skor telak 2-0.
Kekalahan ini menjadi kekalahan kedua, setelah sebelumnya kalah 0-2 dari Uzbekistan. Kekalahan ini juga membuat Harimau Malaya harus angkat koper meski masih menyisakan satu pertandingan dengan Kuwait.
Hal yang tidak kalah mengejutkan adalah pembatalan sesi latihan timnas Malaysia menjelang laga hadapi Kuwait.
“Kepemimpinan dan staf kepelatihan Malaysia U23 ingin memberikan masa tenang kepada para pemain nasional setelah semangat tim turun sangat rendah setelah kekalahan kedua melawan Vietnam,” tulis soha.vn, Senin (22/4/2024).
Rupanya kekalahan 0-2 dari Vietnam ini memberi dampak luar biasa bagi para pemain Malaysia U-23. Para pemain mengalami shock luar biasa, sehingga staf kepelatihan pun melakukan perubahan sesi latihan, hal yang jauh berbeda dengan sebelumnyam saat mereka semangat sebelum hadapi Vietnam.
Hal tidak kalah menarik adalah gol-gol yang tercipta ke gawang Malaysia U-23 selama ini. Sebagian besar gol datang lewat tendangan penalty.
“Dalam 4 pertandingan terakhir, mereka kalah 7 gol, 5 kali dari titik penalty. Detail ini semakin menunjukkan ketidakdewasaan anak didik Pelatih Garrido. Kembali dari kekalahan di Final Asia U23, Malaysiia U23 sepertinya harus banyak melakukan reformasi,” lanjut soha.vn.
Dalam ajang sebelumnya, Piala Asia 2023, Malaysia pun terbilang kocar-kacir. Namun nasib mereka tertolong dengan hasil imbang 3-3 saat menghadapi Korea Selatan. Mungkin mereka beranggapan bahwa level mereka sudah naik. Namun di Piala Asia U-23 2024, mereka justru hancur dari tim-tim yang kelasnya di bawah Korea Selatan. Ngerinya lagi, tidak ada satu pun yang pantas dibanggakan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tekuk Vietnam Lewat Adu Penalti, Filipina Kejutan Sempurna SEA Games 2025
-
Timnas Futsal Putri Lolos ke Final, Kalahkan Thailand Lewat Adu Penalti
-
Kalahkan Filipina 3-0, Rivan Nurmulki Jaga Asa Medali Emas Voli SEA Games
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
Artikel Terkait
-
Pratama Arhan, Unsung Hero di Balik Kesuksesan Timnas U-23 ke Babak 8 Besar AFC U-23
-
2 Pemain Timnas Indonesia Masuk Daftar Top Skor Jelang Perempat Final Piala Asia U-23
-
Mimpi ke Olimpiade 2024 Dipupuskan Timnas Indonesia U-23, Ini Reaksi Pelatih Australia
-
Secara Statistik, Timnas Indonesia U-23 Memang Menang Mutlak dari Yordania!
-
Seberapa Dahsyat Timnas Indonesia U-23 di Fase Grup Piala Asia U-23 2024?
Hobi
-
4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
-
Ironisme PSSI, Semua Syarat Pelatih Anyar Ternyata Sudah Dipenuhi oleh STY yang Mereka Pecat!
-
Membaca, Menulis, Merangkai Diri: Kisah Perempuan di Puan dan Bukunya
-
Nama John Herdman Mengemuka untuk Latih Timnas, Bakal Jadi Patrick Kluivert Jilid II?
-
Semakin Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Gaya Melatih John Herdman Ini Ternyata Mirip dengan STY!
Terkini
-
Bukan Cuma Kurang Tidur, Kenali Penyebab dan Cara Atasi Kelelahan Ekstrem
-
Nomor Satu! Mark NCT 'The Firstfruit' Dinobatkan sebagai Album K-Pop Terbaik 2025 Versi Billboard
-
Restitusi untuk Korban Tindak Pidana Masih Sulit Direalisasikan
-
Satu Miliar Pohon Ditanam, Mengapa Bencana dan Emisi Masih Terjadi?
-
Simfoni di Teras Rumah: Seni, Kesabaran, dan Kedamaian dalam Merawat Burung Kicau