Pasca menumbangkan Korea Selatan di babak perempat final gelaran Piala Asia U-23, Timnas Indonesia kini melangkah ke fase empat besar turnamen.
Tak hanya itu, melajunya Indonesia U-23 ke babak semifinal gelaran juga membuka peluang bagi Pasukan Muda Merah Putih untuk bisa mentas di event akbar sekelas Olimpiade.
Menyadur laman Olympics pada Jumat (26/4/2024), pada Olimpiade Paris 2024 ini, benua Asia mendapatkan 3,5 slot untuk perwakilannya.
Dengan jatah tersebut, maka tiga tim terbaik di Piala Asia U-23 edisi 2024 akan langsung melaju ke Paris, sementara tim peringkat keempat turnamen akan menjalani babak play off melawan tim peringkat keempat Piala Afrika U-23 edisi terakhir.
Itu artinya, jika nantinya Timnas Indonesia U-23 sukses menjadi salah satu wakil benua Asia di gelaran Olimpiade, maka hal tersebut akan menunda delapan pemain di Timnas U-23 saat ini untuk menjadikan Piala Asia sebagai ajang terakhir mereka di karir usia muda.
Pasalnya, jika kita menyadur laman transfermarkt, setidaknya ada 8 penggawa Garuda Muda yang kini sudah memasuki usia 22 tahun, dan lahir pada tahun 2001.
Mereka adalah Nathan Tjoe-A-On, Witan Sulaeman, Ernando Ari Sutaryadi, Rizky Ridho, Bagas Kaffa, Pratama Arhan, Muhammad Adi Satryo dan Ilham Rio Fahmi.
Dengan usia yang sudah menginjak 22 tahun dan kelahiran 2001, maka tahun depan kedelapan pemain ini sudah tak bisa lagi membela Timnas Indonesia usia muda, dan sudah harus beralih ke Timnas Senior.
Namun, jika syarat bisa menembus Olimpiade Paris nanti bisa mereka lampaui, maka "jatah pensiun" mereka yang harusnya terjadi di Piala Asia U-23 ini, bisa mereka tunda hingga gelaran OIimpiade.
Hal ini bukannya tanpa alasan, karena jika mengacu pada regulasi final gelaran Olimpiade Paris artikel 26.5 yang dirilis oleh laman digitalhub.fifa.com, Rizky Ridho dan tujuh koleganya masih bisa dimainkan di turnamen.
"All players participating in the final competition of the Men’s Tournament shall be born on or after 1 January 2001. However, a maximum of three male players who do not meet this age limit may also be included in the official list of players for the final competition," tulis FIFA.
Jadi, kita berharap semoga saja Timnas Indonesia U-23 tak terhenti langkahnya di babak semifinal Piala Asia U-23 ini. Kita harapkan mereka bisa melaju hingga Olimpiade Paris pada bulan Juli-Agustus 2024 mendatang, sehingga kedelapan pemain yang kini sudah berusia 22 tahun, tak menjadikan Piala Asia U-23 ini sebagai penghujung karir usia muda mereka.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
-
8 Meme Timnas Menang Lawan Korsel di Piala Asia U-23, Ekspresi Bung Towel Disorot
-
Ketua PSSI-nya Korsel Terancam Hilang Jabatan Gara-gara Timnas Indonesia U-23
-
Shin Tae-yong Minta Maaf ke Warga Korsel Usai Indonesia Maju Semifinal: Jangan Membenci Saya
-
Usai Bekuk Korea Selatan, Shin Tae-yong Beri Peringatan untuk Dua Negara Ini
-
Profil Jeong Seok-seo, Penerjemah Shin Tae-yong yang Ikut 'Semprot' Pemain Timnas
Hobi
-
Indra Sjafri Minta Maaf usai Timnas Indonesia Tersingkir di SEA Games 2025
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Timnas Indonesia Merana, Gagal ke Semifinal SEA Games Meski Hajar Myanmar
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
Terkini
-
Agak Laen 2 Keluar Jadi Film Indonesia Terlaris ke-5 Sepanjang Masa
-
Puaskan Penonton, Wake Up Dead Man: A Knives Out Mystery Raih Rating 94%
-
Muda, Berbudaya, dan Adaptif: Tukar Akar Hadirkan Sastra yang Lebih Inklusif
-
Di Antara Ombak & Bukit Hijau, Harapan Way Haru Tak Pernah Tumbang
-
Logika Sesat dan Penyangkalan Sejarah: Saat Kebenaran Diukur dari Selembar Kertas