Pasca berakhirnya gelaran Piala Asia U-23 di Qatar beberapa waktu lalu, para penggemar Timnas Indonesia mendapatkan kabar bahagia.
Bagaimana tidak, penampilan Indonesia yang cukup memikat hingga menembus babak semifinal gelaran, juga dihiasi dengan penampilan apik para bek yang dibawa oleh coach Shin dalam gelaran.
Melansir laman transfermarkt, pada perhelatan Piala Asia U-23 edisi keenam tersebut, coach Shin membawa tiga pemain yang memiliki posisi murni di jantung pertahanan.
Mereka adalah Muhammad Ferarri, Komang Teguh Trisnanda, dan tentu saja sang kapten kesebelasan, Rizky Ridho Ramadhani.
Kabar baiknya adalah ketiga bek Timnas Indonesia tersebut berhasil menampilkan permainan yang apik, sehingga membuat stok pemain bertahan Indonesia saat ini dipenuhi dengan talenta-talenta yang berkualitas.
Hal ini tentu saja berbeda dengan sektor penyerangan yang dimiliki oleh Timnas Indonesia. Baik di level senior maupun di level junior, Timnas Indonesia saat ini masih berkutat dengan kurangnya para pemain yang berkualitas nan tajam.
Memang, jika kita melansir laman AFC, pada gelaran Piala Asia U-23 lalu Rafael Struick berhasil menciptakan dua gol di sepanjang turnamen.
Namun jangan salah, jumlah tersebut hanyalah 25 persen saja dari jumlah keseluruhan gol yang diciptakan oleh Timnas Indonesia di turnamen tersebut.
Hingga akhir turnamen, Pasukan Muda Merah Putih secara total melesakkan 8 gol, di mana hanya dua gol saja yang diciptakan oleh pemain yang diplot sebagai penyerang dalam tim.
Hal ini tentu saja menjadi ironis. Karena selain kalah persentase dengan sektor lainnya, torehan dua gol dari Struick tersebut juga setara dengan yang diciptakan oleh Komang Teguh Trisnanda yang secara menit bermain juga lebih sedikit daripada Struick.
Hal ini tentu harus menjadi sebuah perhatian tersendiri bagi coach Shin Tae-yong dan para pihak yang berkepentingan. Karena meskipun kelemahan produktifitas gol Timnas Indonesia bisa ditutupi oleh sektor-sektor lainnya, namun memiliki penyerang tajam berkualitas bagi Timnas Indonesia adalah sebuah keniscayaan mengingat lawan yang akan dihadapi ke depannya bukanlah lawan yang levelnya biasa-biasa saja.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kini Bersaing di Level Benua, tapi Bukan Perkara Mudah bagi STY untuk Bawa Pulang Piala AFF 2024
-
Bukan Hanya Negara ASEAN, Kandang Indonesia Kini Juga Patut Ditakuti Para Raksasa Asia
-
Coach Justin, Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Ikatan Telepati yang Terjalin di Antara Mereka
-
Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan dan Kengototannya dalam Memilih Pemain yang Berujung Manis
-
Tak Perlu Didebat, Rizky Ridho Memang Layak utuk Bersaing di Level Kompetisi yang Lebih Tinggi!
Artikel Terkait
-
Viral Kritik Kemenangan atas Arab Saudi, Intip Prestasi Diego Michiels Ketika Bela Timnas Indonesia
-
Calvin Verdonk Melengos ketika Ayahnya yang Dari Aceh Dibahas, Ada Apa?
-
Siapa Kekasih Thom Haye? Sudah Dikaruniai Dua Anak, Si Bungsu Sakit ketika Lawan Arab Saudi
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
Penampakan Gang Sempit dan Rumah Orang Kaya Tempat Rizky Ridho 'Kecil' Melatih Skill Sepak Bola
Hobi
-
Calvin Verdonk Ungkap Pengalaman Berkesan di Indonesia: Semua Orang Mengenalimu
-
3 Pemain Debutan yang Dipanggil STY ke Timnas untuk AFF Cup, Siapa Saja?
-
Jonatan Christie Tampil Antiklimaks, Gelar Tunggal Putra pun Melayang
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Piala AFF 2024, Saatnya Bayar Kepercayaan STY?
Terkini
-
Janji Menguap Kampanye dan Masyarakat yang Tetap Mudah Percaya
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
4 Rekomendasi OOTD Rora BABYMONSTER yang Wajib Kamu Sontek untuk Gaya Kekinian
-
Dituntut Selalu Sempurna, Rose BLACKPINK Ungkap Sulitnya Jadi Idol K-Pop
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik