Timnas wanita Indonesia U-17 memang harus mengakhiri langkahnya di ajang Piala Asia Wanita U-17 2024 yang digelar di Gianyar, Bali. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), skuad garuda pertiwi U-17 harus menjalani ajang Piala Asia U-17 dengan rekor yang cukup buruk, yakni menelan 3 kekalahan dan tanpa sekalipun meraih kemenangan. Claudia Scheneumann dkk juga harus kebobolan 27 gol dan hanya mencetak 1 gol di ajang kali ini.
Namun, kendati mengakhiri ajang Piala Asia Wanita U-17 dengan sangat buruk, tentunya banyak pembelajaran dan pengalaman yang bisa dipetik oleh para pemain. Hal inilah yang juga dirasakan oleh kapten timnas wanita U-17, Zaira Kusuma. Melansir dari laman resmi PSSI, gadis berusia 16 tahun ini mengaku banyak mendapatkan pengalaman berharga sepanjang gelaran Piala Asia U-17.
“Kita sebelum mulai pertandingan pasti memang selalu punya target untuk menang, hanya saja karena kita tahu posisi kita dimana pada event ini, apapun yang terjadi saya katakan ke teman-teman, jangan sampai kalah hingga dua digit. Seperti kemarin, rasanya amat sakit. Kita bersyukur hal itu terjadi (kalah tak lebih dua digit),” ujar pemain yang juga anggota tim Asprov DKI Jakarta tersebut.
Zaira Kusuma juga menjelaskan selama gelaran Piala Asia, dirinya dan rekan-rekannya saling bertukar cerita dan menguatkan chemistry satu dengan yang lain sebisa mungkin. Menurutnya, hal ini merupakan sesuatu yang cukup baik guna menjaga ritme dan komunikasi di lapangan saat bermain.
“Kita lebih sering kumpul di ruang medis, di situ kita kumpul, kita juga suka berenang bersama, bermain voli, jadi interaktif saja di dalam dan luar lapangan. Sebab kalau hanya dilakukan di dalam lapangan saja, kita tentu tak akan kompak, satu sama lain,” ujar Zaira Kusuma.
Zaira Kusuma Tegaskan Tetap Meningkatkan Pola Latihan Selepas Piala Asia
Lebih lanjut lagi, pemain yang bermain di posisi gelandang ini mengaku akan tetap meningkatkan performanya guna menatap event selanjutnya. Dirinya berharap dengan usianya yang masih muda, tentunya jenjang karir yang dimiliknya masih cukup panjang dan berpeluang kian meningkat.
“Banyak hal yang perlu kita pelajari selama turnamen ini berlangsung, kita hanya ingin mengisi celah yang ada dengan negara lain, untuk itu setelah ini saya akan terus belajar dan memperbaiki diri supaya bisa mendekati celah terdekat yang rasanya jauh sekali. Saya akan menambah jam latihan lagi nanti, karena ini bukan titik akhir kita, kita masih 17 tahun, perjalanan kita masih sangat panjang, saya akan tetap terus berlatih,” imbuh Zaira Kusuma.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Sea Games 2025: Legenda Timnas Yakin Skuad Garuda Raih Medali Emas, Kenapa?
-
Bertemu Para Suporter Timnas Indonesia, Erick Thohir Coba Pulihkan Kepercayaan Publik
-
Sea Games 2025: Tak Pasti Diperkuat Pemain Diaspora, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia U-23?
Artikel Terkait
-
PSSI dan KNVB Resmi Lakukan Kerjasama, Kode Akan Ada Laga Persahabatan?
-
Sering Terlupa, Lini Tengah Timnas Indonesia Ternyata Perlu Diperhatikan oleh STY
-
Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, PSSI Cek Kondisi Rumput SUGBK
-
3 Pemain Timnas Indonesia Jebolan Piala Asia yang Potensial Jadi Pemain Abroad di Musim 2024-2025
-
Timnas Indonesia U-23 Jadi Tim Paling Capek dalam Piala Asia U-23 2024
Hobi
-
Welber Jardim Tak Masuk Skuat Final Piala Dunia U-17, Blunder Coach Nova? Ini Penjelasannya!
-
Gustavo Almeida Pamit, Persija Jakarta Bakal Kehilangan Ketajaman?
-
Fajar/Fikri Terhenti di Perempat Final Hylo Open 2025, Dihantui Rasa Lelah?
-
Timnas U-17 Dapat Lebih Banyak Dukungan Suporter daripada Senior, Kok Bisa?
-
Dua Bulan Aman, Aura Kartu Kuning Justin Hubner Akhirnya Muncul Lagi!
Terkini
-
Lucu dan Heartwarming! 3 Novel Jepang Terjemahan Terbaru tentang Kucing
-
Jennifer Coppen Tegas Didik Anak: Kalau Terus Dimanja, Mau Jadi Apa Nanti?
-
Sosok Ketiga: Lintrik, Film Horor yang Mengangkat Teror Ritual Pelet
-
Terseret Kasus Narkoba Bareng Onad, Beby Prisillia Tulis Pesan Menyentuh
-
Fenomena Bubble Kampus! Saat Eksklusivitas Prodi Mencekik Jaringan dan Ide