Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | zahir zahir
Mantan Gelandang Timnas Indonesia U-17, Amar Rayhan Brkic. (pssi.org)

Teka-teki alasan mengapa Indra Sjafri tak kunjung memanggil Amar Rayhan Brkic ke pemusatan latihan timnas Indonesia U-20 akhirnya terkuak.

Dilansir dari akun Instagram @indotimnas, pelatih berusia 60 tahun tersebut tidak memanggil pemain keturunan Indonesia-Bosnia tersebut dikarenakan sang pemain memang masih berusia terlalu belia untuk timnas Indonesia U-20.

Selain Amar Brkic, Indra Sjafri juga tak memanggil Chow-Yun Damanik ke timnas U-20 karena faktor yang sama.

“Jadi kita butuh pemain-pemain kelahiran maksimal 2005. Chow juga enggak kita panggil karena 2007. Amar juga kelahirannya 2007 kalau enggak salah. Jadi kita maksimal pemain-pemain yang umur paling tertua,” ujar Indra Sjafri pada Kamis (23/5/2024) kemarin.

Alasan usia yang diutarakan oleh Indra Sjafri tersebut sepertinya memang cukup masuk akal mengingat kini pemain timnas Indonesia U-20 didominasi oleh para pemain kelahiran 2005 dan 2006 yang menjadi batas maksimal penerimaan usia.

Sementara itu, Chow-Yun Damanik yang sempat mengikuti pemusatan latihan dan seleksi di Jakarta pada bulan Februari lalu memang masih harus menyelesaikan pengurusan kewarganegaraan dari orang tuanya yang diketahui ada sedikit masalah administrasi.

Usia Amar Brkic yang masih 16 tahun memang membuatnya masih bisa membela timnas Indonesia U-17 yang kini tengah dilatih oleh Nova Arianto.

Kemungkinan besar, gelandang asal klub junior TSC Hoffenheim tersebut akan masuk ke dalam skuad garuda U-16 yang dipersiapkan untuk AFF Cup U-16 dan juga kualifikasi Piala Asia U-17 2025 mendatang.

Indra Sjafri Pastikan Akan Ada Beberapa Pemain Diaspora yang Gabung Timnas U-20
Kendati tak menyertakan Amar Rayhan Brkic dan Chow-Yun Damanik ke timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri tetap menyertakan beberapa pemain diaspora lainnya seperti Xavi Woudstra, Kaya Simons dan Jens Raven ke dalam skuad timnas U-20 yang akan bermain di ajang Toulon Tournament di Prancis nanti.

Terkhusus untuk Jens Raven, dirinya juga akan langsung melakukan proses naturalisasi karena juga mendapatkan rekomendasi dari pelatih timnas Indonesia senior, yakni Shin Tae-yong.

“Akan ada pemain diaspora yang ingin kami lihat selama 1 Minggu di Como, mungkin Jens Raven akan ke sana. Kalau Jens Raven bukan untuk melihat kualitas, karena sudah kami proses, yang lain akan kami berikan kesempatan,” imbuh Indra Sjafri.

Timnas Indonesia U-20 sendiri akan mengikuti ajang Toulon Tournament 2024 sejak tanggal 3 Juni 2024 mendatang. Skuad garuda U-20 tergabung di grup B bersama Italia, Ukraina, Jepang, dan Panama.

zahir zahir