Pertandingan uji coba antara Timnas Indonesia melawan Tanzania akhirnya berubah status menjadi pertandingan dengan grade A. Dengan perubahan label tersebut, pertarungan antara Indonesia melawan Tanzania akan menjadi sebuah laga resmi yang diakui oleh FIFA.
Hal ini terkonfirmasi langsung oleh manager Timnas Indonesia, Sumardji yang memang sebelumnya menyatakan akan mendaftarkan pertandingan uji coba ini ke FIFA.
"Didaftarkan (FIFA Matchday)," kata Sumardji melansir laman Suara.com pada Jumat (31/5/2024). Namun sayangnya, dalam perkembangan lebih lanjut, pertandingan ini sendiri pada akhirnya tak akan mendapatkan poin FIFA karena beberapa hal yang telah disepakati oleh kedua kubu.
"Kami sepakat dengan Tanzania bahwa ini memang pertandingan tier 1, tetapi kami akan lakukan pergantian lebih dari enam pemain. Jadi ini masuknya bukan match resmi, tapi training match. Jadi tidak ada poin (FIFA)," kata Shin Tae-yong melansir laman Suara.com pada Sabtu (1/6/2024) mengungkapkan alasan mengapa pertandingan lawan Tanzania tak akan berbuah poin bagi kedua kesebelasan.
Selain tak akan mendapatkan poin bagi kedua tim, pertandingan melawan Tanzania juga tak melulu akan mendatangkan keuntungan meskipun berubah status menjadi pertandingan grade A. Salah satunya adalah, karena ini merupakan pertandingan resmi, maka akan berpotensi menghalangi calon pemain anyar Timnas Indonesia, Calvin Veerdonk untuk bisa turun ke pertandingan tersebut.
Memang, melansir unggahan akun TikTok suaradotcom pada Jumat (31/5/2024), Calvin Veerdonk terlihat telah bergabung dalam pemusatan latihan berasama Pasukan Merah Putih. Padahal jika kita mengikuti proses alih kewarganegaraan sang pemain, Calvin Veerdonk belumlah resmi berpindah kewarganegaraan, sehingga sangat tak mungkin dimainkan pada pertandingan resmi yang tercatat dalam kalender FIFA.
Hal berbeda mungkin akan terjadi jika pertandingan tersebut masih berstatus sebagai pertandingan biasa non grade FIFA. Dengan status pertandingan yang tak diakui oleh FIFA, coach Shin memiliki kesempatan untuk menurunkan pemain sebanyak yang disepakati, termasuk para pemain yang ingin dia uji cobakan di skuatnya meskipun belum tercatat secara resmi sebagai WNI.
Ternyata, meskipun sudah berubah status menjadi pertandingan Grade A FIFA, laga melawan Tanzania tetap menyisakan sedikit kelemahan dan tak melulu membawa keuntungan ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Laga Kontra Lebanon dan Statistik Menipu yang Mulai Merambah Timnas Indonesia Senior
-
FIFA Matchday, Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert yang Urung Pasang Barisan Bek Mewah
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
Artikel Terkait
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Tanzania Dalam Laga Uji Coba: Head to Head, Susunan Pemain, dan Skor
-
Timnas Indonesia U-16 Gelar Persiapan Akhir di Solo Jelang Piala AFF U-16 2024
-
Pelatih Tanzania Lebih Tahu Soal Shin Tae-yong Dibanding Timnas Indonesia, Kok Bisa?
-
Justin Hubner Ungkap Ambisinya Jelang Laga Kontra Irak dan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Perbandingan Statistik Emil Audero vs Maarten Paes, Kiper yang Beda Sikap untuk Bela Timnas Indonesia
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat