Pertandingan yang mempertemukan Belgia dan Israel pada September mendatang tadinya akan digelar di Kota Brussels. Namun agaknya wacana tersebut tidak bisa direalisasikan, menyusul penolakan terang-terangan yang dilakukan oleh pemerintahan kota tersebut.
Belgia dijadwalkan bertemu Israel dalam kompetisi Union of European Football Associations atau UEFA. Reuters melaporkan, alasan utama Kota Brussels enggan menjadi tuan rumah duel sengit itu adalah karena demi menghindari keributan.
"Kota Brussels menganggap tidak mungkin menyelenggarakan pertandingan Belgia-Israel di Stadion Raja Baudouin," tulis pernyataan resminya yang dikutip pada Kamis (20/6/2024).
Apabila memaksa digelar di sana, dikhawatirkan bakal memantik keributan dan kericuhan yang berpotensi mengancam keselamatan.
"Setelah analisis yang cermat dan mendalam, kita harus menyimpulkan hari ini bahwa pengumuman pertandingan semacam itu di ibu kota kita di masa-masa ulit ini tidak diragukan lagi akan mengarah pada demonstrasi besar-besaran dan demonstrasi balasan, membahayakan keselamatan penonton, pemain, warga Brussels, dan pasukan polisi kita," lanjutnya.
Disebutkan bahwa perang Israel di Gaza telah memicu demonstrasi global, termasuk di Belgia. Di mana para aktivis pro-Palestina mengorganisir protes dan aksi di sejumlah universitas. Aksi tersebut menyebabkan beberapa universitas Belgia memutuskan sebagian atau seluruh hubungan dengan institusi-institusi Israel.
Tak hanya terjadi kontroversi di cabang olahraga sepak bola, tetapi atlet Israel untuk Olimpiade Paris 2024 juga mendapat penolakan. Desakan ini diserukan oleh ratusan orang di Swiss. Melansir kantor berita Anadolu Anjasi, para pengunjuk rasa di Lausanne menempelkan cap tangan merah di pintu gedung Komite Olimpiade Internasional dan menyerukan perhatian terhadap penderitaan warga sipil di Jalur Gaza.
Mereka sengaja meninggalkan bekas tangan merah di pintu masuk gedung sebagai upaya meyakinkan komite untuk mengambil tindakan terhadap Israel. Blacklist untuk atlet Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 kemarin karena perang di Ukraina kembali disorot.
Para demonstran turut serta menuntut agar panitia memberlakukan hal yang sama kepada Israel. Mengingat pasukan yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu itu tengah menjadi sorotan dunia karena serangan brutal yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina sejak Oktober 2023 lalu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Ariana Grande Refleksikan Perempuan Penuh Komitmen Lewat Lagu Right There
-
Liga 1: Pieter Huistra Tatap Masa Depan di PSS Sleman, Bidik Target Baru?
-
BRI Liga 1: Bali United Dominasi Head to Head, Persebaya Bisa Ubah Sejarah?
-
Ulasan Bills, ENHYPEN Ungkap Tagihan yang Harus Dibayar Usai Putus Cinta
Artikel Terkait
Hobi
-
2 Nama yang Berpeluang Gantikan Denny Landzaat jika Tinggalkan Timnas Indonesia
-
Alfredo Vera Masuk Nominasi Pelatih Terbaik Usai Selamatkan Madura United
-
Pemanggilan Rafael Struick: Statistiknya Buat Fans Meragukan Kemampuannya
-
Laga Indonesia vs. Cina: Ketika Mimpi dan Aroma Balas Dendam Menjadi Satu
-
Marselino Ferdinan: Persimpangan Antara Oxford United atau Klub Belanda
Terkini
-
SHINee Rayakan 17 Tahun Debut Lewat Single 'Poet | Artist' Ciptaan Jonghyun
-
7 Rekomendasi Drama China Genre Romance yang Dibintangi Member THE9
-
Ulasan Novel How to End A Love Story:Ketika Cinta Harus Bertemu Luka Lama
-
Ulasan Buku Finding My Bread, Kisah si Alergi Gluten Membuat Toko Roti
-
Kim Soo-hyun Terancam Digugat Rp70 Miliar Imbas Pembatalan Fan Meeting