Belakangan ini, Enea Bastianini selalu tampil memukau di balapan MotoGP dengan melakukan comeback-comeback yang gemilang.
Di MotoGP Assen, dia berhasil bangkit dari P10 dan finis di P3. Kemudian di MotoGP Jerman kemarin, dia juga melakukan hal yang sama dengan finis di posisi empat walaupun memulai balapan dari grid kesembilan.
Belum lagi dengan banyaknya battle dengan pembalap lain yang dia menangkan, salah satu yang fenomenal adalah manuvernya kepada Jorge Martin di putaran terakhir GP Mugello 2024.
Hal ini membuktikan bahwa pembalap asal Rimini, Italia, tersebut sejatinya memiliki kemampuan untuk bersaing dengan pembalap-pembalap lain.
Alih-alih meraih kemenangan atau setidaknya naik podium di setiap race, Bastianini justru banyak finis di bawahnya, mengapa demikian?
Melansir dari laman GPOne, kesulitan di babak kualifikasi menjadi masalah yang ingin diatasi oleh Bastianini di paruh kedua musim ini.
Seperti yang kita tahu bahwa sejak start di pole position pada GP Portugal lalu, Enea belum pernah start dari front row lagi, paling tinggi dia memulai balapan dari P5 dan paling rendah di P11.
"Tujuannya saat ini adalah meraih podium, saya punya kecepatan yang bagus, tapi saya harus memulai balapan di posisi lebih depan di masa yang akan datang karena dengan cara ini (start di posisi belakang) tidak mungkin," ungkap Bastianini.
Meskipun penampilannya terlihat lebih mencolok saat dia start dari belakang, tapi tetap saja itu bukan sesuatu yang menguntungkan bagi Enea. Start dari belakang akan membuat pembalap lebih sulit untuk meraih kemenangan.
Di sisi lain, kalau start dari belakang dia mampu comeback ke posisi sejauh itu, maka jika dia bisa start di posisi lebih awal lagi, bukan tidak mungkin dia bisa naik podium atau bahkan memenangkan balapan. Oleh karena itu, masalah di sesi kualifikasi ini harus cepat diatasi.
Saat ini para pembalap dan tim MotoGP masih rehat sejenak untuk menikmati jeda musim panas, tentu selain berlibur, mereka juga tengah mengevaluasi race-race yang sudah dilakukan dan mencari strategi baru untuk paruh kedua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menang di 3 Sirkuit Tersulit, 2025 Jadi Musim Terbaik Marc Marquez?
-
Bersaing dengan Honda, Gigi Dall'igna Minat Rekrut Jack Miller di WorldSBK
-
Percaya Diri, Bos McLaren Tak Tertarik Sama Sekali pada Max Verstappen
-
Suka Berulah Akhir-Akhir Ini, Honda Beneran Mau Rekrut Jorge Martin?
-
Mercedes Kepincut Max Verstappen, George Russell Enggan Perpanjang Kontrak?
Artikel Terkait
-
Melempem! Miguel Oliveira Ngaku Tak Berdaya Hadapi Ducati saat Balapan
-
Brother Goals! 2 Kakak Adik Ini Bisa Naik Podium MotoGP Secara Bersamaan
-
Raul Fernandez Ganti Motor di MotoGP Silverstone, Makin Gacor atau Kendor?
-
Rp 500 M Potensi MotoGP Mandalika, Orientasi 2025 Gerakkan Ekonomi Masyarakat
-
Marc Marquez Tolak Set Up Motor Jelang Balapan MotoGP Jerman 2024, Kenapa?
Hobi
-
Mochizuki Gagal Bawa Timnas Putri ke Piala Asia, Nasibnya di Ujung Tanduk?
-
Frank Van Kempen Antusias Gabung dalam Proyek Besar Sepak Bola Indonesia
-
Telmo Castanheira Ungkap Sosok yang Membuatnya Tertarik Bela Persik Kediri
-
PSIM Yogyakarta Gelar Uji Coba Perdana, Energi Pemain Jadi Sorotan Pelatih
-
Menang di 3 Sirkuit Tersulit, 2025 Jadi Musim Terbaik Marc Marquez?
Terkini
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama China Rose and Gun yang Dibintangi Xuan Lu
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
4 OOTD ala Xiaoting Kep1er yang Stylish dan Karismatik, Cocok Buat Hangout!