Nasib kurang menguntungkan dialami oleh Justin Hubner yang tengah menjalani masa peminjaman ke klub Jepang, Cerezo Osaka. Melansir laman Suara.com (10/7/2024), pemain belakang berusia 20 tahun tersebut dikabarkan bakal ditarik pulang oleh Wolverhampton Wanderers, klub induknya imbas tak mendapatkan banyak menit bermain di klub peminjamnya itu.
Ditariknya kembali Justin Hubner ke Wolves seolah semakin menandakan bahwa Liga Jepang memang tidak ramah bagi para pemain Indonesia. Sedari awal ada pemain Indonesia yang berkiprah di Liga Negeri Sakura tersebut, semuanya selalu berujung dengan kegagalan.
Melansir laman transfermarkt.com, Justin Hubner yang berstatus sebagai pemain Timnas Indonesia dan didikan Wolves yang merupakan salah satu klub dengan sejarah panjang di persepakbolaan Inggris, total hanya memainkan delapan laga dengan 190 menit bermain.
Dengan statusnya yang sudah berkarir di persepakbolaan Eropa semenjak kecil, kesempatan bermain dengan jumlah itu merupakan sebuah hal yang tentunya di luar perkiraan, mengingat perbedaan kelas yang hingga saat ini masih dimiliki oleh persepakbolaan benua Eropa dan benua Asia.
Namun demikian, minimnya menit bermain yang didapatkan oleh Justin seolah semakin mempertebal kutukan terhadap para pemain Indonesia yang berkarir di Liga Jepang. Sebelum Justin Hubner, setidaknya telah ada empat pemain Indonesia lainnya yang telah mencoba untuk mengarungi kerasnya Liga Jepang.
Dimulai dari Ricky Yakobi di tahun 1988-1989 bersama Matshushita FC, kemudian dilanjutkan dengan Stefano Lilipaly bersama Consadole Sapporo, Irfan Bachdim bersama Ventforet Kofu dan Consadole Sapporo, hingga Pratama Arhan bersama Tokyo Verdy, semuanya brakhir dengan kegagalan.
Ironisnya, dari lima pemain Indoensia yang mencoba untuk menaklukkan kerasnya J-League tersebut, justru semuanya menjadi korban, dan mencatatkan angka bermain tak lebih dari 10 pertandingan. Sebuah hal yang tentunya sangat ironis, karena di tanah air, baik Ricky Yakobi, Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Pratama Arhan dan Justin Hubner merupakan pemain terbaik dan berlabel Timnas Indonesia.
Namun, apapun itu tentu kita harus menerimanya dengan lapang dada. Pasalnya dari apa yang terjadi pada mereka berlima kita menjadi tahu bahwa Liga Jepang memang bukanlah kompetisi yang ramah. Setelah empat pemain sebelumnya, kali ini giliran pemain sekelas Justin Hubner yang menjadi korban keganasan liga negara Asia Timur tersebut.
Baca Juga
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
-
SEA Games 2025 dan Skuat Mewah Indonesia yang Tersia-Siakan Potensi Terbaiknya
-
Nestapa Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Bisa Pulang meski Belum Mainkan Laga Kedua!
Artikel Terkait
-
EURO 2024: Wasit Kontroversial Bakal Pimpin Partai Final, Bakal Berat Sebelah?
-
PSSI Pastikan Tambah Pemain Keturunan untuk Bela Timnas Indonesia di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Siapa Saja?
-
Demi Percepat Maarten Paes Bela Timnas Indonesia, PSSI Terjunkan Tim Legal Khusus
-
Piala AFF U-19: Tolok Ukur Kematangan Skuat yang Dibangun oleh Indra Sjafri
-
PSSI Bantah Isu Perselisihan Elkan Baggott dan STY, Buka Peluang Comeback?
Hobi
-
Mental Baja, Asnawi Mangkualam Sentil Federasi: Harusnya Lindungi Tim Kami
-
SEA Games: Misi Timnas Indonesia Hindari Jegalan Myanmar Demi Semifinal
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!