Drawing cabang bulutangkis Olimpiade Paris 2024 nomor ganda putri tidak mengenakkan bagi Apriyani/Siti Fadia. Ranking rendah yang dimiliki, membuat mereka berada di grup neraka.
Hal ini terlihat dari 3 calon lawan yang ada di grup. Mereka adalah Cheng Qing Chen/Jia Yi Fan (China), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang), dan Pearly Than/Thinaah Muralitharan (Malaysia).
Kenyataan ini diiyakan oleh Eng Hian, pelatih ganda putri.
“Kita semua tahu grup A ini adalah grup yang tidak mudah. Semua pasti tidak mau di grup ini tapi ini sudah terjadi, jadi kami harus mempersiapkan diri,” ucap Eng Hiang dilansir dari laman resmi PBSI, Jumat (19/7/2024).
Sebutan grup neraka benar adanya. Sebab 3 lawan yang ada di grup A, semua pernah mengalahkan Apriyani/Siti Fadia dalam berbagai ajang. Semua nama yang tercantum di grup A adalah nama-nama pasangan yang telah malang melintang selama ini.
Maka seandainya boleh memilih, Apriyani/Siti Fadia tidak mempunyai pilihan. Pearly Than/Thinaah Muralitharan, pasangan dengan ranking terendah di antara calon lawan Apriyani/Siti Fadia merupakan lawan yang tidak mudah.
Berhadapan dengan pasangan Malaysia ini, beberapa kali Apriyani/Siti Fadia mengalami kekalahan. Apalagi jika harus berhadapan dengan Cheng Qing Chen/Yia Ji Fan, menjadi tugas maha berat bagi pasangan ganda putri Indonesia ini.
“Sejauh ini kondisi dan persiapan berjalan cukup baik. Semakin hari semakin fokus bagaimana mematangkan taktik dan strategi,” lanjut Eng Hiang.
Apriyani/Siti Fadia sendiri tidak merasa gentar dengan berada di grup A. Mereka akan fokus dalam setiap pertandingan untuk ‘mencuri’ satu tiket ke babak 16 besar.
Peluang untuk lolos ke babak 16 besar bagi Apriyani/Siti Fadia bukannya tidak ada. Oleh karena itu perlu diambil satu strategi untuk raih hasil itu. Keduanya harus mampu memilih cara tepat untuk lolos.
Berkaitan dengan hal ini, tepat apa yang dikatakan Eng Hiang bahwa Apriyani/Siti Fadia harus fokus dari satu match ke match berikutnya. Sebab dari sini Apriyani/Siti Fadia mampu merebut tiket ke babak semi final.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Pelatnas PBSI Lakukan Rotasi Pelatih, Alasan Kesehatan Jadi Pemicu
-
Skuad Indonesia di Sudirman Cup 2025, Kombinasi Atlet Senior dan Junior
-
Langkah Terjal Dejan/Fadia di BAC 2025, Lawan Berat Menanti di Babak Awal
-
Pisah Lagi dari Fadia, Apriyani Rahayu Bakal Duet Bareng Rekan Baru
-
Jadwal Final Swiss Open 2025: Didominasi China, Ada Dua Laga Perang Saudara
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab