Hujan gol kembali terjadi di laga yang melibatkan Timnas Indonesia U-19. Bertarung di laga terakhir fase penyisihan grup A melawan Timor Leste di ajang Piala AFF U-19, Pasukan Muda Merah Putih berhasil mengamankan poin penuh setelah mengalahkan sang lawan dengan skor telak 6-2.
Melansir laman aseanfootball.org, para pemain andalan Timnas U-19 seperti Jens Raven, Kadek Arel, Arkhan Kaka dan Kafiatur Rizky mencatatkan nama mereka di daftar pencetak gol Indonesia. Sementara di kubu sebelah, Ricardo Bianco dan Alexandro Bahkito menjadi dua pemain yang sukses menjebol gawang Pasukan Garuda Muda.
Tak hanya dihiasi dengan hujan gol, pertarungan antara Indonesia melawan Timor Leste ini juga dihiasi dengan momen unik dari pelatih Timor Leste U-19, Eduardo Pereira. Dalam sebuah momen, pelatih berkaca mata ini kedapatan tengah merayakan gol Timor Leste dengan cara yang heboh.
Momen selebrasi heboh sang pelatih
Melansir video yang diunggah oleh platform vidio.com (23/7/2024), pelatih yang satu ini telihat jelas merayakan gol penyama kedudukan dari Ricardo Bianco di menit ke-23. Dalam tayangan tersebut, Pereira melakukan selebrasi dengan begitu girang bukan kepalang, berloncat-loncat, bahkan mengepalkan tinju berkali-kali pasca anak asuhnya sukses menciptakan gol dan membuat kedudukan menjadi 1-1.
Namun sayangnya, selebrasi heboh dari sang pelatih Timor Leste ini justru langsung mendapatkan balasan instan. Karena hanya berjarak tiga menit saja dari gol penyama kedudukan plus selebrasi hebohnya tersebut, tuan rumah Indonesia kembali unggul melalui Jens Raven.
Bukan hanya itu, gelontoran demi gelontoran gol pun silih berganti terlesak ke gawang anak asuhnya. Dimulai dari gol bunuh diri Alexandre Quintao di menit ke-45+1, kemudian dilanjutkan dengan gol tandukan Kadek Arel pada menit ke-51, gol penuh haru Arkhan Kaka di menit ke-53, dan gol indah Kafiatur Rizky di menit ke-57 langsung menampar pelatih Timor Leste itu.
Alhasil, dari pelatih Pereira ini kita sedikit banyak bisa mengambil pelajaran, yakni jangan melakukan selebrasi yang berlebihan, selama pertandingan belum sepenuhnya berakhir. Karena bukan tak mungkin, dalam beberapa waktu kemudian, hal buruk akan terjadi di lapangan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Erick Thohir Singgung Patrick Kluivert Dibantai Australia 5 Gol: Ketika Yakin Imbang, Kami Kalah
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Kritik Pedas Media Asing Soal Liga 1 Kalah Level dengan Kamboja Premier League
-
Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
Hobi
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
Terkini
-
Pendidikan Perempuan: Warisan Abadi Kartini yang Masih Diperjuangkan
-
Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali di SMA: Solusi atau Langkah Mundur?
-
Spring of Youth: Kisah Mahasiswa, Musik, dan Mimpi yang Tayang Mei Ini!
-
Terus Melesat, Jumbo Masuk 10 Besar Film Indonesia Terlaris Sepanjang Masa
-
Dramatis, Esensi Drama China 'Eat Run Love': Cinta, Luka Lama dan Takdir