Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Film Primbon (IMDb)

Primbon, film horor yang rilis 10 Agustus 2023. Di arahan Rudi Soedjarwo dan dibintangi oleh Happy Salma sebagai Dini, Nugie sebagai Banyu, Flavio Zaviera sebagai Rana, Chicco Kurniawan sebagai Janu, dan Azela Putri sebagai Tari. Filmnya diproduksi oleh Cakra Film dan Maxima Pictures.

Dikisahkan Rana dan Janu mendaki gunung dalam cuaca buruk. Mereka pun terpisah dalam hujan lebat, hanya Janu yang kembali dengan selamat.

Seminggu setelah dianggap meninggal, Rana tiba-tiba pulang saat keluarga mengadakan tahlilan. Dina, Banyu, dan Tari gembira, tapi keluarga besar merasa heran.

Mereka yang mengandalkan primbon merasa kembalinya Rana nggak masuk akal. Bagaimana mungkin Rana selamat tanpa luka setelah seminggu hilang? Misteri kembalinya Rana menantang keyakinan keluarga yang bergantung pada primbon.

Review Film Primbon

Film "Primbon" menarik perhatian aku dengan konsepnya yang unik, sayangnya, ketika aku menontonnya, aku merasakan bahwa produksinya mungkin dibatasi oleh anggaran yang terbatas. Secara, jelas terlihat pada eksekusi film yang kurang memadai.

Salah satu hal yang dapat diapresiasi dari film ini adalah kekentalan unsur mistis budaya Jawa yang terasa sepanjang cerita. Primbon sebagai landasan konsep memberikan sentuhan yang berbeda dan menarik.

Meskipun demikian, ada beberapa kekurangan yang cukup mencolok. Durasi film sepanjang 88 menit ternyata banyak diisi dengan flashback, yang jelas bagiku terasa sangat mengurangi intensitas alur cerita.

Penggunaan flashback yang berlebihan bisa merusak ritme film dan membuat penonton merasa kehilangan arah. Durasi sesingkat itu, bisa-bisanya bermain-main dengan flashback. 

Masalah lain muncul dari segi audio, terasa kurang jelas terdengar di telinga. Suara yang nggak optimal tentunya dapat mengurangi daya tarik film dan mengganggu konsentrasi penonton. Jadi, selain fokus nonton, penonton dipaksa untuk fokus mendengarkan juga. Lelah, Besti! Ups. 

Penampakan hantu dalam film ini juga kurang meyakinkan. Make-up hantu yang terlihat alakadar dan kurang mampu menciptakan rasa takut pada penonton, nggak bikin aku ngeri atau sampai tutup muka. Terlalu biasa saja.

Padahal, bagian ini menjadi penting karena atmosfer yang dibangun oleh penampakan hantu dapat menjadi kunci kesuksesan film horor. 

Nggak hanya itu, saat film menuju klimaks, terdapat kesan bahwa naskah film ini kerasa banget kebingungan dalam menentukan endingnya. Kekurangan pemutusan cerita yang jelas, tentunya meninggalkan penonton dengan rasa ketidakpuasan.

Seharusnya kita sepakat, bahwa ending yang kuat dapat memberikan kesan mendalam pada penonton dan meningkatkan keseluruhan pengalaman menonton. Bahkan visual film juga biasa saja, nggak begitu bagus namun juga nggak tergolong jelek.

Pada dasarnya, filmnya nggak mengecewakan banget. Seperti kubilang, nggak bagus tapi nggak buruk juga. Maka dari itu, aku kasih skor 6/10, untuk ide yang fresh dan semangat produksi di tengah keterbatasan anggaran. Buat yang penasaran, selamat menanti penayangan di platform streaming, ya.

Athar Farha