Bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan benar-benar menjadi sorotan para penggemar sepak bola Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Hal ini tentunya merupakan imbas dari rumor skandal perselingkuhan yang menimpa rumah tangganya beberapa waktu lalu. Bahkan, beberapa pihak juga beranggapan bahwa Pratama Arhan tak akan dibawa oleh Shin Tae-yong saat skuad garuda menjalani babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 bulan September 2024 nanti.
Di sisi lain, Shin Tae-yong juga turut berkomentar mengenai performa salah satu anak asuhnya tersebut. Shin Tae-yong menyebut sempat mempertimbangkan tak akan membawa Pratama Arhan dalam babak kualifikasi nanti.
Namun, pelatih asal Korea Selatan tersebut menjelaskan alasannya tersebut tak ada sangkut pautnya dengan urusan pribadi sang pemain. Akan tetapi, murni karena performa sang pemain dalam beberapa waktu terakhir.
“Memang sebelum ada masalah ini pun saya sudah berpikir apakah Arhan harus dipilih atau tidak, karena di Liga Korea pun dia tidak masuk sama sekali ke daftar skuad. Jadi memang dipertimbangkan masalah itu, tetapi saya akhirnya memilih Arhan untuk bawa ke timnas. Dan setelah itu baru kejadian, ada masalah seperti ini,” ujar Shin Tae-yong dikutip dari Suara.
Meski Tanpa Pratama Arhan, Shin Tae-yong Masih Miliki Banyak Bek Kiri Berkualitas
Meskipun pada akhirnya Pratama Arhan kemungkinan besar akan tetap dipanggil ke timnas Indonesia, tetapi apabila Shin Tae-yong tak memanggil pemain berusia 22 tahun tersebut, sejatinya dirinya masih memiliki banyak stok pemain berkualitas di sektor bek kiri. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, setidaknya ada 6 pemain yang bisa dimainkan oleh Shin Tae-yong di sektor bek kiri selain Pratama Arhan.
Beberapa nama seperti Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Nathan Tjoe-A-On, Edo Febriansyah, Yance Sayuri dan Dony Tri Pamungkas adalah beberapa nama pemain yang bisa mengisi sektor bek kiri timnas Indonesia jika Pratama Arhan absen nantinya. Kemungkinan besar nama Shayne Pattynama ataupun Calvin Verdonk yang paling memiliki peluang besar mengisi posisi bek kiri timnas Indonesia selain Pratama Arhan.
Namun, tentunya kedua pemain tersebut tak memiliki 1 keunggulan yang dimiliki oleh pemain asal klub Suwon FC tersebut, yakni kemampuan lemparan jauhnya yang cukup ikonik. Bahkan, sejauh ini skema lemparan ke dalam yang seringkali dilepaskan oleh mantan wakil kapten timnas U-23 tersebut kerap kali membuahkan gol untuk Indonesia.
Baca Juga
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?
-
Patrick Kluivert Nilai Lini Depan Buruk, Dua Nama Ini Bisa Jadi Solusi Timnas Indonesia
-
Panggil Jens Raven, Gerald Vanenburg Ingin Maksimalkan Potensi Sang Pemain?
-
5 Pemain Persib Dipanggil Timnas U-23, Bukti Regenerasi Klub Berjalan Baik?
-
AFF U-23: Menebak Alasan Gerald Vanenburg Panggil Pemain Lokal ke Skuad
Artikel Terkait
-
Jay Idzes Bukan Pemain Indonesia Pertama di Serie A Liga Italia, Tapi Kurniawan Dwi Yulianto? Begini Ceritanya
-
Media Italia Puji Kepercayaan Diri Jay Idzes saat Debut di Serie A
-
Marshella Aprilia Eks Pratama Arhan Akhirnya Muncul: Apapun Yang Terjadi, Segalanya Baik
-
Gol Mierza Firjatullah dan Ciri Khas Permainan Nova Arianto yang Kian Matang di Timnas Indonesia U-17
-
Dulu Rano Karno Kritik Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia, Kini Hasil Polesan Shin Tae-yong Bikin Melongok
Hobi
-
PSSI Raih Gold FIFA Forward, Bukti Nyata Transformasi Sepak Bola Indonesia?
-
Bertarung di Ronde Keempat, Kekhawatiran Timnas Indonesia Kini Bukan Lagi tentang Komposisi Pemain!
-
Pilih Kasih! Jika AFC Fair, Negara Mana yang Seharusnya Jadi Tuan Rumah Ronde Keempat Kualifikasi?
-
Dihajar Vietnam 4-0, Timnas Putri Indonesia U-19 Tinggalkan Banyak PR Besar
-
Irak Diklaim Bisa Ganggu Langkah Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Kok Bisa?
Terkini
-
Realme P3 5G Resmi Hadir di Indonesia, Usung Standar Tertinggi Perlindungan Debu dan Tekanan Air
-
Barbeque on the Head: Sensasi BBQ dengan View 360 Derajat di INNSiDE by Meli Yogyakarta
-
TWS 'Double Take': Hip Hop Jadul yang buat Playlistmu Nggak Boring
-
Ulasan Novel Parade Hantu Siang Bolong:Eksplorasi Budaya Jawa Lewat Ritual
-
Jadi Ibu Itu Nggak Mudah! Rela Mati Demi Anak dalam Film Demi si Buah Hati