
Meskipun harus melawat ke kandang raksasa sepak bola benua Asia sekelas Arab Saudi, Timnas Indonesia pada akhirnya sukses membawa pulang satu poin dari markas sang lawan. Setelah melalui pertarungan keras yang penuh dengan tekanan, anak asuh Shin Tae-yong tersebut sukses memaksakan hasil imbang 1-1 hingga akhir laga.
Menyadur laman AFC, satu gol Indonesia pada pertandingan tersebut diciptakan oleh Ragnar Oratmangoen di menit ke-19, sementara gol balasan tuan rumah, didonasikan oleh Musab Al-Juwayr di menit ke-45+3.
Sejatinya, ada sebuah momen unik pada proses terciptanya gol Timnas Indonesia pada pertandingan tersebut. Dalam prosesnya, gol Indonesia itu terjadi karena tendangan keras yang dilepaskan oleh Ragnar Oratmangoen, membentur Sandy Wals sehingga bola berbelok arah dan meluncur ke gawang Arab Saudi.
Momen berikutnya adalah, pasca terciptanya gol tersebut, Sandy Walsh langsung melakukan selebrasi karena memang dirinyalah yang orang terakhir yang membelokkan arah bola.
Dengan mencium lambang Garuda di dada, Sandy mendekat ke penonton, dan diikuti oleh rekan-rekan setimnya untuk merayakan gol tersebut, termasuk Ragnar Oratmangoen yang memberikan gestur ucapan selamat kepada Sandy Walsh di momen itu.
Namun ternyata, induk sepak bola Asia, AFC memiliki keputusan lain. Meskipun Sandy Walsh adalah orang terakhir yang membelokkan arah bola, namun AFC memutuskan bahwa pencetak gol tersebut adalah Ragnar Oratmangoen yang melepaskan tembakan ke arah gawang Arab Saudi.
Uniknya lagi adalah, pasca pertandingan tersebut, Oratmangoen mengunggah sebuah instastory unik di akun instagramnya @oratmangoen. Seolah meledek sang kompatriot yang kadung berselebrasi, pemain FC Dender itu memosting ulang unggahan akun instagram @timnasindonesia yang memberikan ucapan selamat kepada Sandy Walsh atas gol yang dia ciptakan.
Tentu ini hanya sebatas candaan semata ya! Pasalnya, jika kita melihat apa yang dilakukan oleh Ragnar ketika gol Indonesia tercipta, dirinya justru memosisikan diri sebagai "supporting player" bagi gol Sandy. Dalam momen selebrasi gol, Ragnar pun terlihat jelas tak mengakui ataupun menunjukkan bahwa dirinyalah yang menciptakan gol tersebut dan turut memberikan "selamat" kepada Sandy dengan melompat ke sang kompatriot.
Baginya, tak penting siapa yang mencetak gol dalam pertandingan tersebut. Karena jauh lebih penting untuk membawa Timnas Indonesia meraih poin, alih-alih mempermasalahkan siapa yang mencatatkan namanya di papan skor.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Uniknya Thailand, Ubah-Ubah Aturan Demi Bisa Kembalikan Medali Emas Sepak Bola SEA Games
-
Terjadi Lagi! Setelah Batasi Usia, Thailand Kini Berencana Ubah Format Sepak Bola SEA Games
-
Makin Ditepikan di Brisbane, Rafael Struick Jangan Pernah Berpikir untuk Hijrah ke Liga Indonesia!
-
Meski Libatkan Indonesia, Ada 3 Alasan Laga ASEAN All Stars vs MU Tak Terlalu Menarik
-
ASEAN All Stars, Proyek Ambisius AFF yang Terancam Telan Kerugian Besar!
Artikel Terkait
-
Jens Raven Senang Bertemu Gerald Vanenburg, Dapat Lampu Hijau ke Timnas Indonesia Senior?
-
Jens Raven Bertemu Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Kans Besar Dipromosikan
-
Habis Kontrak, 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Berpeluang Berkarier di Liga 1
-
Fakta Mengejutkan: Kakek Pascal Struijk Terkait Insiden Berdarah Hotel Yamato Surabaya
-
Foto Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya, Pacari Jebolan UNPAD
Hobi
-
Carlos Pena Soroti Magis Pakansari, Tak Menyesal Persija Didepak dari JIS?
-
Habis Kontrak, 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Berpeluang Berkarier di Liga 1
-
Ingin Buat Bali United Gigit Jari, PSM Makassar Belajar dari Masa Lalu?
-
Timnas Indonesia Diterpa Badai Cedera, 4 Pemain Ini Berpeluang Comeback?
-
Uniknya Thailand, Ubah-Ubah Aturan Demi Bisa Kembalikan Medali Emas Sepak Bola SEA Games
Terkini
-
Sinopsis Rumah untuk Alie, Sebuah Harapan dari Anak Bungsu
-
John Cena dan Idris Elba Beraksi di Film Heads of State, Intip Trailernya
-
Memaknai Cinta dan Komitmen dalam Lagu SEVENTEEN Eyes on You
-
Bukit Langara, Pesona Wisata Alam dengan View Sungai Amandit di Kalimantan
-
Kampus atau Barak? Mengurai Kontroversi Masuknya TNI ke Perguruan Tinggi