Belakangan ini, publik pencinta sepak bola nasional dibuat heran dengan perbuatan federasi sepak bola Malaysia. Ketika Pasukan Merah Putih tengah berjuang untuk mendapatkan poin di lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga, negeri jiran justru mengadakan turnamen bertajuk Merdeka Games.
Memang, itu sah-sah saja untuk dilakukan oleh Malaysia. Namun yang menjadi persoalan adalah, Merdeka Games edisi 2024 ini diselenggarakan ketika Indonesia tengah berjuang di level Asia, dan juga digunakan oleh Malaysia untuk push rank di peringkat FIFA! Sebuah hal yang tentunya mengundang pemikiran negatif dari para pendukung Timnas Indonesia bukan?
Namun, terlepas dari beragam niat yang mungkin saja mendasari pelaksanaan Merdeka Games edisi kali ini, di antara teman-teman penggemar sepak bola pasti menyimpan sebuah pertanyaan tersendiri terkait Merdeka Games ini. Kok bisa-bisanya, turnamen ini mendapatkan poin FIFA dalam setiap laga yang dijalani?
Tanpa bermaksud meremehkan, jika dibandingkan dengan turnamen lainnya, Merdeka Games yang bisa dikatakan memiliki kelas sebagai "turnamen pribadi" ini tentu tak ada apa-apanya bukan? Contoh kecil saja, jika dibandingkan dengan gelaran Piala AFF, Merdeka Games ini juga masih kalah telak.
Usut punya usut, alasan mengapa Merdeka Games mendapatkan poin FIFA dalam setiap laga yang dimainkan adalah, karena turnamen ini diselenggarakan di periode FIFA match day. Menyadur dokumen dari digitalhub.fifa.com, FIFA Match Day untuk tahun 2024 ini direntangkan antara tanggal 2 hingga 10 September 2024.
Hal ini juga sejalan dengan pemberitaan yang dirilis oleh laman aseanfootball.org (2/7/2024), induk sepak bola Asia Tenggara tersebut menerka bahwa Merdeka Games yang akan digelar oleh Malaysia, kemungkinan besar akan dimainkan di rentang waktu FIFA Match Day bulan September ini.
Alasan kedua mengapa negara yang bermain di Merdeka Games bisa mendapatkan tambahan atau pengurangan poin adalah karena dua laga yang mereka jalani, semuanya didaftarkan menjadi FIFA friendly match oleh penyelenggara.
Dalam penjelasan dokumen FIFA di digitalhub.fifa.com sendiri sudah dijelaskan bahwa, jumlah maksimal laga yang bisa dihitung dalam kalender FIFA serta masuk adalah perhitungan poin adalah 2 pertandingan. Jumlah ini sesuai dengan jumlah laga yang dimainkan oleh empat negara kontestan.
Jadi, alasan mengapa Merdeka Games bisa mendapatkan poin FIFA adalah, karena sejatinya turnamen ini adalah laga persahabatan dalam kalender FIFA Match Day, namun dikemas dalam bentuk turnamen.
Bukan karena Merdeka Games adalah turnamen yang diakui oleh FIFA ya teman-teman!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Piala Asia U-20: Saat Raksasa Asia Harus Pertaruhkan Nasib Sampai Pertarungan Terakhir
-
Tak Cuma Bernasib Serupa, Indonesia dan Thailand Juga Punya Penyakit yang Sama di AFC U-20
-
Australia Menggila di Asia, Sebuah Tamparan Telak bagi Para Pemuja Piala AFF!
-
Sama-Sama Terjun di Piala Asia, Ada 3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Era STY Lebih Baik
Artikel Terkait
-
Marselino Ferdinan: Sulit Bagi Saya
-
Hitung-hitungan Indonesia Kena Sanksi FIFA dan Gagal ke Piala Dunia 2026 Buntut Kericuhan di Liga 2
-
FIFA Kembali Sanksi Sepak Bola Indonesia Buntut Rusuh Liga 2 dan Nusantara? Ini 3 Dampak Buruknya!
-
Siapa Bergson da Silva? Eks Timnas Brasil yang Segera Dinaturalisasi Malaysia
-
Imbauan Tak Didengar, FIFA Sanksi Indonesia Buntut Kompetisi Rusuh Lagi?
Hobi
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
-
Warganet Sindir Bio Instagram Indra Sjafri: Pelatih Argentina Aja Tidak Kayak Gitu
-
Sudah Dewasa, Jos Verstappen Lebih Lega Lepas Max Verstappen di Formula 1
Terkini
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos