Setelah melakoni dua laga awal Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Arab Saudi dan Australia, timnas Indonesia berikutnya akan bertamu ke markas Bahrain pada Oktober 2024 mendatang.
Bertamu ke markas Bahrain, timnas Indonesia wajib mewaspadai trik "nakal" tuan rumah pada matchday ketiga yang dijadwalkan bergulir di Bahrain National Stadium, Kamis, 10 Oktober 2024 mendatang.
Alasan timnas Indonesia besutan pelatih Shin Tae-yong (STY) perlu mewaspadai tuan rumah, berkaca dari duel Bahrain vs Jepang. Pada laga tersebut tuan rumah melakukan trik "nakal" untuk membuat Jepang kesulitan di lapangan.
Sebelum pertandingan dimulai, timnas Jepang besutan Hajime Moriyasu mengeluhkan kondisi rumput yang berbeda. Tepatnya, saat tinggi rumput berubah menjadi lebih pendek sebelum laga. Padahal, sehari sebelumnya saat timnas Jepang berlatih di Bahrain National Stadium kondisi rumput lebih tinggi.
"Rumput di lapangan berukuran 3,3 mm pada hari sebelum latihan, tetapi hari ini lebih pendek 2,6 mm. Saya mendengar bahwa Asosiasi Jepang meminta agar kondisi lapangan sama dengan latihan hari sebelumnya, tetapi kami telah menerima kenyataan pahit dari tim tamu," kata mantan pemain timnas Jepang, Sato Hisato, yang melaporkan dari lapangan untuk DAZN, dikutip dari Sponichi.
Tak hanya itu saja, ulah lain tuan rumah Bahrain datang dari suporternya. Saat lagu kebangsaan Jepang dinyanyikan sebelum kick-off, suporter Bahrain tidak memberikan penghormatan untuk tim tamu.
Selain itu, saat pertandingan sedang berjalan, penyerang timnas Jepang, Ayase Ueda, yang sedang mengambil tendangan penalti mendapat teror sinar laser dari suporter Bahrain. Kendati demikian, penyerang Feyenoord itu tidak gentar dengan teror laser dari tuan rumah, dan berhasil menceploskan bola melewati kiper Bahrain, Ebrahim Lutfalla.
Kendati mendapat teror dan trik "nakal" dari tuan rumah, timnas Jepang mampu membuktikan kualitas mereka sebagai salah satu raksasa Asia, dengan membobol gawang Bahrain sebanyak lima kali.
Meski berhasil menang telak atas Bahrain, Hajime Moriyasu selaku peramu taktik tim berjuluk Samurai Biru itu tak terima perlakuan suporter tuan rumah.
"Setiap negara memiliki budaya dan pandangan dunia yang berbeda dan saya ingin menerima keragaman tersebut," kata Moriyasu usai pertandingan di Bahrain National Stadium, dilansir dari laman Japan Times.
"Namun saya ingin melihat diakhirinya cemoohan yang terjadi saat lagu kebangsaan pada pertandingan hari ini, dan upaya-upaya untuk menghalangi para pemain saya, yang bisa saja membuat mereka terluka secara fisik," tegas pelatih berusia 56 tahun itu.
Nah, pertandingan melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024 mendatang, tentu akan menjadi ujian nyata bagi semua pemain timnas Indonesia jika melihat trik "nakal" tuan rumah saat melawan Jepang. Apalagi skuad Garuda bertekad untuk bisa mencuri poin penuh.
Adapun setelah bertamu ke markas Bahrain, timnas Indonesia setelah itu melawan China di Qingdao Youth Football Stadium, pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Kilas Balik MotoGP Argentina 2018: Start Unik Jack Miller yang Jadi Sorotan
-
Kiper Pegang Bola Ada Batas Waktunya, Berapa Lama Sih?
Artikel Terkait
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Pantang Main Guling-guling Jika Ogah Disemprot Alex Pastoor
-
Dokumen Naturalisasi Siap, Pemain Keturunan Bandung Debut di Piala AFF U-23 2025?
-
Curi Uang Penumpang, Sopir Bus Kehilangan Uang Pensiunan Rp 1,4 Miliar
Hobi
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya