Bek andalan timnas Indonesia, yakni Rizky Ridho kini menjadi perbincangan netizen mengenai performa dan karirnya di timnas Indonesia. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, bek berusia 22 tahun tersebut dianggap menjadi satu dari segelintir pemain dari liga lokal yang mampu bersaing di tengah deretan pemain diaspora dan abroad yang ada di skuad Indonesia.
Tak hanya itu, bahkan dirinya saat ini menjadi satu-satunya bek inti di skuad garuda yang tak bermain di luar negeri.
Hal tersebut kemudian membuat banyak pihak bertanya-tanya mengapa mantan jebolan akademi Persebaya Surabaya tersebut tidak segera memutuskan untuk abroad atau berkarir di luar negeri.
Namun, jika di kemudian hari mantan kapten timnas U-23 ini memilih karir di luar negeri, setidaknya 3 liga ini dirasa cocok baginya memulai merintis karir sepakbola di luar negeri. Berikut adalah daftarnya!
1. Liga Korea Selatan
Hadirnya pelatih asal Korea Selatan, yakni Shin Tae-yong di timnas Indonesia pada akhir tahun 2019 lalu tentunya membuka pintu bagi para pemain lokal yang ingin merasakan berkarir di liga Korea Selatan atau yang dikenal dengan nama K-League.
Tentunya, Shin Tae-yong juga bisa merangkap sebagai ‘agen bayangan’ bagi para pemain timnas Indonesia yang ingin berkarir di Korea Selatan.
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, salah satu nama yang dirasa cukup sukses saat berkarir di liga Korea Selatan adalah kapten timnas Indonesia, yakni Asnawi Mangkualam.
Bek kanan berusa 24 tahun tersebut sempat membela 2 klub di liga Korea Selatan, yakni Ansan Greeners dan Jeongnam Dragons.
Kurang lebih 3 tahunnya berkarier di liga Korea Selatan, mantan pemain PSM Makassar ini selalu dipercaya menjadi starter di kedua tim tersebut hingga kemudian hijrah ke liga Thailand bersama Port FC.
2. Liga Thailand
Liga Thailand bisa menjadi salah satu destinasi karir bagi Rizky Ridho dengan prospek mendapatkan jam terbang yang cukup baik tentunya.
Melansir dari laman transfermarkt.co.id, banyak pemain Indonesia yang pernah atau sekarang masih bermain di liga Thailand.
Dua nama diantaranya adalah Asnawi Mangkualam di Port FC dan Ronaldo Kwateh di Muangthong United.
Di sisi lain, beberapa tim asal liga Thailand seperti Buriram United juga sempat menyatakan minat untuk merekrut Rizky Ridho beberapa waktu lalu.
Selain itu, kultur sepakboal Thailand yang masih sesama negara ASEAN memang cocok untuk beradaptasi bagi para pemain yang baru memulai karir abroadnya.
3. Liga Malaysia
Terakhir, tentunya ada liga dari negara tetangga kita, yakni Liga Malaysia. Klub-klub liga Malaysia memang beberapa kali terkenal kerap merekrut pemain asak Indonesia.
Jika di masa lalu ada nama Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, Andik Vermansyah dan Evan Dimas, di era sekarang ada nama Saddil Ramdani yang bermain di Sabah FA dan Jordi Amat yang bermain di Johor Darul Ta’zim.
Tentunya, hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi Rizky Ridho bila ingin bermain di luar Indonesia.
Baca Juga
-
Timnas Gagal Lolos Piala Asia U-23, Gerald Vanenburg Justru Singgung STY
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
-
Misi Gerald Vanenburg Lolos Piala Asia U-23 dan Bayang-bayang Prestasi STY
-
Menang dari Taiwan Tak Jadi Tolak Ukur Kekuatan Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Dimas Drajad Gabung Malut United, Aroma Eks-Persib Kian Terasa di Skuad
Artikel Terkait
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat