Pelatih baru Vietnam, Kim Sang-sik boleh dibilang datang di saat kurang tepat. VFF (PSSI-nya Vietnam) mengontrak pelatih asal Korea Selatan untuk memperbaiki ‘nama’ Vietnam di kancah sepak bola ASEAN.
Target pertama yang harus diraih adalah gelar di Piala AFF 2024 yang akan digelar Desember 2024. Kondisi tidak menyenangkan ini digambarkan media Vietnam dalam artikelnya.
“Pada tahun 2024, tim Vietnam menghadapi total 4 pertandingan dengan lawan dari Asia Tenggara dan kalah keempatnya. Tiga kekalahan melawan Indonesia terjadi di bawah asuhan pelatih Troussier, sedangkan pelatih Kim Sang-sik baru mengaku kalah dari Thailand pada bulan September,” tulis Soha.vn, Kamis (3/10/2024).
Kondisi semacam ini sangat jauh berbeda beberapa tahun yang lalu. Saat itu di bawah Park Hang-seo, Vietnam menjadi momok bagi negara-negara ASEAN. Satu-satunya negara yang bisa mengimbangi hanya Thailand, sedangkan Indonesia meski sering menyulitkan tetap tidak mampu mengalahkan Vietnam.
Berdasar kondisi saat ini, Kim Sang-sik dihadapkan pada 2 pilihan sulit. Satu sisi dia ingin meremajakan skuad timnas Vietnam seperti apa yang dilakukan Troussier, di sisi lain dia dipaksa untuk tetap gunakan anak asuh Park Hang-seo.
“Keterbatasan muncul di banyak aspek tim Vietnam. Beberapa pemain kunci sudah kehilangan performanya, sementara tim muda masih belum benar-benar siap menggantikannya,” lanjut soha.vn.
Kondisi sebaliknya terjadi di Indonesia. Shin Tae-yong berhasil meremajakan timnas Indonesia dengan mulus. Keberanian Shin Tae-yong melakukan cuci gudang dengan meminggirkan para pemain tua, kini menuai hasil.
Demikian pula langkah naturalisasi yang dilakukan, dijalankan dengan ketentuan yang jelas. Selain harus sesuai kebutuhan tim, Shin Tae-yong hanya menyasar para pemain muda yang masih dapat dipertahankan di timnas dalam waktu lama.
Langkah strategis ini yang membuat Indonesia meninggalkan Vietnam jauh di belakang. Jika dahulu Vietnam menjadi momok Indonesia, kini kondisinya justru terbalik. Vietnam selalu merasa inferior saat berhadapan dengan Indonesia. Ironisnya, hal ini terjadi di semua level timnas.
Kini di bulan Oktober Kim Sang-sik melakukan sebuah terobosan dalam mempersiapkan tim menghadapi Piala AFF 2024. Dia memadukan peninggalan skuad Troussier dan Park Hang-seo. Dari 27 nama yang dipanggil, terdapat 5 pemain senior yang dahulu menjadi tulang punggung Park Hang-seo.
Hasil eksperimen Kim Sang-sik ini akan diuji dalam Piala AFF 2024 Desember mendatang. Namun ironisnya, kemungkinan besar justru Indonesia hanya akan menurunkan tim pelapisnya, timnas Indonesia U-23. Sehingga kalaupun Vietnam mampu menang atas Indonesia, dapat dipastikan tidak berhadapan dengan skuad terbaik Indonesia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
-
Bahrain Meremehkan, Vietnam Justru Kagum! Erick Thohir Jadi Kunci Sukses Timnas Indonesia?
-
Giliran Timnas Indonesia Putri Terjun di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026
Artikel Terkait
-
Tumben, Publik Vietnam Ikut Senang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia U-17 2025
-
Shin Tae-yong: Nova Arianto Pelatih Masa Depan Indonesia
-
Mantan Anak Buah Shin Tae-yong Dipuji usai Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia U-17 2025
-
Taktik Nova Arianto: Bukti Warisan STY Masih Ada di Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong: Timnas Indonesia U-17 Bertahan dengan Baik
Hobi
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beda saat Gasak Yaman, Nova Arianto Soroti Dua Hal Ini
-
Bikin Gregetan! Inilah 3 Momen Menyebalkan yang Tercipta di Laga Indonesia vs Yaman
-
Nestapa Rafael Struick: Cari Menit Bermain Namun Kian Tersingkir di Klub
-
3 Momen Unik yang Terjadi di Laga Indonesia vs Yaman, Ada yang Notice Ini?
-
Gila! 2 Catatan Bersejarah Sukses Diukir oleh Skuad Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
xikers 'Breathe,' Tak Gentar Raih Tujuan di Tengah Situasi Sulit
-
Review Anime Madome, Raja Iblis Jatuh Cinta Pada Budak Elf
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
AI Ambil Alih Estetika, Apakah Pertanda Proses Kreatif Mulai Terpinggirkan?
-
Ulasan Novel If at First: Misteri Kelam Kehidupan Masyarakat Kelas Atas