Kegagalan Vietnam menaklukkan India dalam laga persahabatan yang digelar pada Sabtu (12/10/2024) berimplikasi luas bagi mereka. Selain menunjukkan bahwa tim yang diasuh oleh Kim Sang-sik ini belum menemukan performa yang diharapkan, peringkat FIFA mereka pun tidak bergerak sama sekali.
“Berdasarkan perhitungan Football Ranking, tim Vietnam terus tertinggal jauh dari Thailand di peringkat FIFA, sekaligus memperkecil kesenjangan dengan Indonesia. Sebelumnya, Thailand mengalahkan Filipina 3-1 di Piala Raja, sedangkan Indonesia tampil apik menahan imbang Bahrain 2-2 di kualifikai Piala Dunia,” tulis soha.vn, Minggu (13/10/2024).
Kenyataan pahit inilah yang tengah dihadapi Vietnam saat ini. padahal, beberapa tahun sebelumnya, mereka jumawa dengan menjadi satu-satunya negara ASEAN yang masuk 100 besar peringkat FIFA. Kini, Thailand menduduki peringkat 98, sedangkan Indonesia mendekat dengan menduduki peringkat 127 FIFA.
Situasi Vietnam pasca ditinggal Park Hang-seo tampak kedodoran di semua level. Jika sebelumnya Vietnam jadi momok bagi siapa pun di ASEAN, dan menjadi wakil ASEAN di Kawasan Asia yang disegani, kini tidak lagi. Kejayaan sepak bola Vietnam seolah hilang tanpa bekas.
Orang boleh saja menyalahkan Philippe Troussier sebagai biang keroknya. Namun jika mau jujur, Vietnam terlena dengan zona nyaman yang mereka huni. Sementara Thailand semakin maju, Indonesia dengan langkah terobosan lewat proses naturalisasi, tidak dipandang oleh Vietnam.
Rasa pesimis pun mulai muncul dari media Vietnam sendiri.
“Tentu saja performa tim Thailand dan Indonesia jauh lebih impresif dibandingkan tim Vietnam. Akan sangat sulit bagi pelatih Kim Sang-sik dan anak asuhnya menghadapi dua lawan tersebut di Piala AFF akhir tahun ini,” lanjut soha.vn.
Hal yang paling dikhawatirkan public dengan timnas Vietnam adalah hilangnya rasa percaya diri dan merasa inferior di hadapan Indonesia dan Thailand. Pasalnya, di tangan Kim Sang-sik Vietnam telah merasakan 2 kekalahan dan 1 hasil imbang. Satu-satunya kemenangan hanya diraih saat menghadapi Filipina beberapa bulan yang lalu.
Sementara itu, Indonesia dengan terjun di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 banyak meraih keuntungan. Indonesia dapat merasakan atmosfer bertanding melawan tim-tim besar, sedikit banyak hal ini membuat kualitas permaian ntimnas Indonesia meningkat.
“Selain itu, ketidakmampuan memperbaiki peringkat FIFA juga akan membuat tim Vietnam dirugikan berpotensi tersingkir dari grup unggulan nomor 1 saat undian kualifikasi Piala Asia 2027,” tutup soha.vn.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Masa Depan Elkan Baggott di Blackpool Masih Misteri: Dibuang atau Dipermanenkan?
-
Produksi AC Dalam Negeri Masih Jomplang dengan Kebutuhan Pasar
-
Suho EXO Terpilih Jadi Duta Kehormatan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
-
Karir Tak Bagus di Australia, Rafael Struick Diisukan akan Main di Liga 1?
-
SAH! Publik 2 Negara Rekomendasi Jay Idzes Kapten ASEAN All Stars Melawan Manchester United
Hobi
-
Pengamat Malaysia Sebut Jay Idzes Cocok Jadi Kapten ASEAN All Stars, Apa Untungnya?
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
-
Sapu Bersih Kemenangan di MotoGP Qatar 2025, Strategi Marc Marquez Jitu
-
Karir Tak Bagus di Australia, Rafael Struick Diisukan akan Main di Liga 1?
-
Tanpa Naturalisasi, 3 Pemain Ini Bisa Bela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia
Terkini
-
Ngopi Sekarang Bukan Lagi Soal Rasa, Tapi Gaya?
-
Review Series The Queen Gambit: Perjalanan Anak Jenius di Atas Papan Catur
-
4 Ide Outfit Harian dari Winter aespa, Cocok Buat yang Suka Gaya Minimalis!
-
Review Film Sweet 20: Keajaiban yang Bikin Nenek Jadi Gadis Muda Lagi
-
Review Novel 'Jane Eyre': Ketika Perempuan Bicara soal Harga Diri