Keputusan kontroversial yang dibuat wasit Ahmed Al Kaf saat memimpin pertandingan Bahrain vs Timnas Indonesia di Riffa memang berbuntut panjang. Mulai dari kerugian skuad Garuda, kemarahan warganet tanah air, jadi sorotan media internasional, hingga berujung permintaan perpindahan venue.
Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) sempat meminta agar pertandingan tandang ke markas pasukan merah putih dimainkan di tempat netral. Menyusul adanya ancaman-ancaman yang dilontarkan oleh suporter Timnas Indonesia di media sosial.
Namun hal tersebut ditanggapi dengan santai oleh pelatih Shin Tae-yong. Juru taktik yang kerap disapa STY itu memilih untuk lebih fokus kepada tim asuhannya sendiri. Ia pun optimis bisa mengalahkan skuad racikan Branko Ivankovic saat menjalani laga kandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Maret 2025 mendatang.
“Kalau Bahrain datang ke kandang kita, pastinya kita bisa menang. Dan akan dihajar juga pastinya. Apalagi saya sangat yakin dengan para pemain kita, jadi para penggemar dapat menantikan pertandingan lawan Bahrain di kandang,” kata juru taktik asal Korea Selatan tersebut seperti dikutip dari Antara News, Kamis (17/10/2024).
Diketahui, dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga pada bulan Oktober ini memang cukup mengecewakan. Sebab Timnas Indonesia dipaksa berbagi poin secara dramatis dengan Bahrain, kemudian menelan pil pahit kekalahan saat bertemu China.
Kendati demikian, Shin Tae-yong menilai bahwa suasana timnya saat ini baik-baik saja. Meski tak bisa ditampik, ada perasaan tak nyaman di dalam hati. Utamanya karena skuad Garuda bak ‘dirampok’ oleh Bahrain karena penambahan masa injury time yang merugikan.
“Perasaan saya sendiri sangat sulit, apalagi kemarin lawan China kalah 1-2 tapi kita yang menguasai pertandingan sebenarnya bisa dibilang 75 persen menguasai pertandingan, tapi hanya tidak ada keberuntungan untuk gol. Itu saja dan kemasukan gol pertama juga sama, kita mestinya bisa menang dengan skor 2-0, sebelum bertanding saya pikir bisa seperti itu, dengan kesalahan yang kecil kita kemasukan gol pertama. Jadi itu yang membuat pertandingan itu menjadi sulit,” ujarnya.
Di laga berikutnya atau bulan November, Indonesia akan menjalani laga berat melawan Jepang dan Arab Saudi sebagai tuan rumah. Kini mereka berada di urutan kelima klasemen sementara Grup C kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga.
Namun peluang menuju putaran final melalui peringkat ketiga dan keempat masih terbuka lebar.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
-
Sebut Timnas Indonesia Bakal Pakai Trik Kotor, Kapten Lebanon Bicara Fakta?
-
Timnas Indonesia U-23 Gigit Jari, Keputusan PSSI Makin Dipertanyakan
-
Kronologi Jay Idzes Ngamuk di Laga Timnas Indonesia vs Lebanon, Mengapa?
Artikel Terkait
-
Jadwal 15 Pemain Abroad Timnas Indonesia Akhir Pekan Ini: Debut Rafael Struick
-
Nama Mathew Baker Termasuk dalam 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 ke Kuwait
-
Daftar Pemain Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto Siapkan Komposisi Terbaik
-
Kode-kode, Shin Tae-yong Main Bertahan Lawan Jepang dan Arab Saudi?
-
Shin Tae-yong Ungkap Alasan Tak Panggil Justin Hubner untuk Lawan Jepang dan Arab Saudi
Hobi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
-
Erick Thohir Limpahkan Tanggung Jawab soal Timnas Indonesia U-23 ke Dirtek
-
FIFA Matchday Lawan Lebanon dan Minimnya Taktik yang Dimiliki oleh Patrick Kluivert
-
Futsal: Cara Asyik Jaga Kompak dan Tetap Fit
-
Ucapan Gerald Vanenburg Terbukti Omong Kosong, Timnas Indonesia Downgrade!
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat