Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Pecco Bagnaia (Instagram/@pecco63)

'Dream team' atau tim impian adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan situasi dalam garasi Ducati Lenovo Team musim depan. Mereka sudah memiliki Pecco Bagnaia yang merupakan rider terkuat dalam empat musim terakhir, dan tahun depan pabrikan asal Italia tersebut akan kedatangan sosok legenda MotoGP yang memiliki 8 gelar juara dunia di semua kelas, Marc Marquez.

Sekilas, kita sudah bisa menduga bahwa musim depan Ducati akan semakin tak terkalahkan dengan adanya dua pembalap ini. Bisa jadi, perebutan gelar juara dunia tidak hanya diperebutkan oleh pembalap 'bermotor Ducati' seperti yang terjadi musim ini, tapi semakin mengerucut menjadi pembalap 'pabrikan Ducati'.

Namun, di balik itu semua Ducati juga punya tantangan yang cukup serius, selain performa di lintasan mereka juga harus memikirkan kondisi di dalam tim. Memiliki dua pembalap hebat membuat Ducati harus bisa adil dalam memberi dukungan dan segala hal yang mereka butuhkan.

Hal ini ternyata juga mendapat sorotan dari seorang mantan manajer tim di MotoGP, Livio Suppo. Suppo mengingatkan kepada Ducati agar jangan sampai Pecco Bagnaia bisa membaca  'rasa suka' mereka terhadap Marc Marquez.

"Pembalap seperti Marc Marquez sangat karismatik. Ducati harus berhati-hati agar Bagnaia tidak merasa bahwa mereka 'jatuh cinta' kepada Marc," ujar Suppo, dilansir dari laman Paddock GP.

Mengapa Marc Marquez? Kita tahu sendiri bagaimana perjalanan Marc di MotoGP selama satu dekade terakhir, kemampuannya di lintasan yang luar biasa membuat sebagian orang menganggap bahwa Marc bukan manusia, sehingga muncullah julukan 'The Baby Alien'.

Marc sendiri telah mengantongi 6 gelar juara dunia di kelas MotoGP, dia juga sudah melewati masa-masa terberat dalam karier saat harus berjuang melawan cedera dan juga motor Honda yang mengalami penurunan performa.

Di saat itulah, kualitas Marc sebagai pembalap MotoGP benar-benar diuji dan dibuktikan. Hebatnya, dengan kondisi Honda yang sedang menurun pun dia bisa membawa motornya untuk tampil kompetitif. Belum habis di situ, momen kebangkitannya bersama Gresini musim ini juga semakin meyakinkan semua orang bahwa dia adalah pembalap yang punya talenta besar.

Bukan tidak mungkin, Ducati diam-diam sudah jatuh cinta pada Marc sejak dia masih bersama Honda. Sehingga saat mereka sudah berhasil mendapatkannya, Ducati akan memberikan segalanya untuk Marc dan mulai 'berpaling' dari Pecco Bagnaia.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Desyta Rina Marta Guritno